KENIKMATAN DUNIA

KENIKMATAN DUNIA 

Bacaan Setahun: 

Yeh. 28-30 
Why. 14 

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. (9) Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. ( Amsal 30: 8,9)

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya, artinya manusia berusaha untuk hidup lebih nyaman, lebih nikmat dan lebih bahagia. Dalam zaman yang modern sekarang teknologi telah berhasil memanjakan manusia. Sebagai contoh, adanya telpon genggam yang canggih, secanggih komputer saat ini yang membuat manusia dapat dengan mudah melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari sekadar menelpon, lalu membuat foto, kirim gambar, kirim pesan WA , browsing berita atau informasi di internet, merekam gambar (video) atau suara, bermain game, mengerjakan tugas, mencatat jadwal kegiatan, membaca buku, menyimpan informasi, belanja dan masih banyak lagi hal yang bisa kita kerjakan dengan telepon genggam saat ini. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah apakah kenyamanan fasilitas ini dapat mempengaruhi kerohanian seseorang. Alkitab memperingatkan bahwa “kenikmatan hidup” dapat berpengaruh negatif dalam pertumbuhan kerohanian seseorang, seperti yang tertulis di dalam Lukas 8:14. “Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.” Firman Tuhan di atas dapat diartikan: orang yang mudah kuatir, orang yang mengandalkan kekayaan, dan orang yang mengejar kenikmatan hidup akan cenderung meremehkan Firman Tuhan yang didengarnya sehingga mengakibatkan kebenaran Firman Tuhan tidak dapat bertumbuh dengan baik. Kalau kita pelajari lebih seksama, sebenarnya baik kenyamanan ataupun ketidaknyamanan (yang menimbulkan rasa kuatir ) dapat mengakibatkan kerohanian atau iman seseorang tidak bertumbuh. Kuncinya terletak pada sikap hati kita. Kita harus dapat menjaga hati kita agar ketidaknyamanan hidup seberat apa pun, kenikmatan hidup senikmat apa pun, tidak mengakibatkan kita “menjauh dari Tuhan”. Salah satu cara menjaga hati kita adalah harus bisa mengucap syukur di dalam segala keadaan. Dengan demikian, baik ketidaknyamanan maupun kenyamanan akan selalu dapat meningkatkan iman kita, bukan sebaliknya, Firman Tuhan yang didengar menjadi terhimpit dan tidak bertumbuh. Anda setuju? (DD)

Questions:
1. Menurut Anda bagaimana cara agar bisa bersyukur dalam setiap keadaan?
2. Menurut Anda apakah Anda adalah pribadi yang menikmati hidup atau tidak?

Values:
Cara menjaga hati agar tidak terjerat kenikmatan dunia adalah dengan mengucap syukur senantiasa, dalam segala keadaan.

Kingdom Quote:
Menikmati kehidupan bukan berarti harus memiliki segala harta, namun cukup dengan menjalani hidup bersama Tuhan yang memiliki segalanya.