KINGDOM WORSHIP | Pdt. Dr. Ronny Dwikora Sumito

(28) Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
(29)
Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.)
(IBRANI 12:28-29)

WHAT IS KINGDOM WORSHIP?

KINGDOM WORSHIP adalah penyembahan berbasis Kerajaan Allah. Istilah worship hanya dikenal dalam sistem pemerintahan Kerajaan sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Raja. Dalam sistem Kerajaan, seorang Raja adalah pemilik segala sesuatu yang memiliki posisi tertinggi di dalam kerajaan-Nya dan perkataan Raja adalah undang-undang. Jadi pengertian KINGDOM WORSHIP adalah RESPON NATURAL warga kerajaan untuk mengakui dan memberi penghargaan kepada Raja karena Raja memiliki HAK dan OTORITAS atas segala sesuatu di wilayah kekuasaan-Nya dimana pengaruh pemerintahan-Nya dapat dirasakan oleh setiap warga-Nya.

WHY KINGDOM WORSHIP?

Penyembahan seringkali hanya menekankan pada satu sisi hubungan keintiman dengan Tuhan, hingga ada istilah nearness is likeness (kedekatan adalah keserupaan) semakin mendekat dengan Tuhan semakin serupa dengan Dia atau mendekatlah kepada Tuhan maka Ia akan mendekat kepadamu. Keintiman memang sangat penting, tetapi ada satu sisi yang jarang sekali ditekankan yaitu menyembah Tuhan dengan sikap hormat dan takut. Kita lupa bahwa Allah kita adalah api yang menghanguskan. Jika kita hanya menekankan pada keintiman, semakin dekat hubungan seseorang maka akan semakin biasa, akibatnya penyembahan kepada Tuhan menjadi biasa-biasa. Kebiasaan ini membuat seorang penyembah bisa jatuh dalam dosa. Seorang penyembah Tuhan dapat memiliki dua sisi kehidupan yang sangat kontras. Didalam ibadah dan pelayanan ia menjadi seorang yang sangat kudus dan rohani, tetapi di luar ibadah dan pelayanan hidupnya tetap dalam dosa. Hubungan dengan Tuhan penting, tetapi harus didasari dengan homat dan takut. Antara keintiman dengan sikap hormat dan takut akan Tuhan harus seimbang. Ibarat sayap burung rajawali, jika keintiman adalah sayap kiri maka hormat dan takut akan Tuhan adalah sayap kanan. Seekor burung rajawali tidak akan bisa terbang dengan hanya menggunakan satu sayap saja. Seluruh aspek hidup kita adalah penyembahan kita kepada Tuhan. Hidup dalam kekudusan adalah respon natural kita sebagai warga kerajaan-Nya.

Tuhan adalah Raja di atas segala raja. Kerajaan-Nya tidak tergoncangkan. Semua kerajaan dunia yang pernah berjaya sepanjang peradaban manusia mulai dari kerajaan Mesopotamia, Babilonia, kerajaan Mesir, kerajaan Israel kerajaan Media-Persia, kerajaan Yunani ataupun kerajaan Romawi kini sudah hancur dan tidak mengalami kejayaan lagi kalaupun ada hanya menyisakan puing-puing dan situs peninggalan sejarah. Tidak ada satupun kerajaan di dunia ini yang bisa bertahan lama, hanya Kerajaan Allah yang sudah ada sejak sebelum dunia dijadikan dan akan tetap berjaya selama-lamanya. Tuhan adalah Raja Kemuliaan (Mazmur 24:7-10), Tuhan semesta alam yang layak menerima pengagungan dan penyembahan  umat-Nya. Respon yang terbaik untuk mengakui kebesaran Raja adalah menyembah dan penyembahan adalah budaya kerajaan.

WHERE IS KINGDOM WORSHIP?

DI DALAM KITA (1 Korintus 3:16-17)

Pusat penyembahan bukan lagi di dalam gedung buatan tangan manusia tapi dalam diri kita warga Kerajaan-Nya karena hidup kita adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kita. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah diri kita jadi kemanapun warga Kerajaan pergi baik di dalam keluarga, pekerjaan, bisnis maupun pelayanan, ia adalah pusat penyembahan itu. Penyembahan bukan karena lokasi, tetapi relasi. Harus ada sikap yang benar dihadapan Tuhan yaitu respek. Ada sikap hormat dan takut akan Tuhan.

DI ANTARA KITA (Ibrani 10:25)

Kita tidak boleh meninggalkan komunitas ibadah dan pertemuan ibadah secara korporat. Tuhan mau setiap umat-Nya hidup secara harmoni dalam komunitas. Orang yang hidup dalam komunitas adalah orang yang dewasa dan siap dibentuk satu dengan yang lain. Gaya hidup berkomunitas adalah gaya hidup Kerajaan Allah.

BERSAMA KITA (Matius 28:19-20)

Amanat agung lahir dari atmosfir penyembahan. Produk orang yang menyembah Tuhan adalah pergi memberitakan Kerajaan Allah. Janji penyertaan Tuhan hanya diberikan kepada orang yang mau pergi memberitakan Kerajaan Allah.

WHEN TO APPLY KINGDOM WORSHIP?

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
(MAZMUR 34:1b)

Penyembahan kepada Tuhan tidak hanya pada waktu ibadah di gereja, melainkan setiap saat kita bisa menyembah Tuhan. Penyembahan adalah sikap hati yang senantiasa berfokus kepada Tuhan. Tuhan bisa menjamah hidup kita dimanapun dan kapanpun. Seorang Penyembah sejati menyembah Sang Raja tidak tergantung pada suasana hati melainkan ketaatan pada kebenaran.

HOW TO KINGDOM WORSHIP?

MENGUCAP SYUKUR

Mengucap syukur adalah tanda bahwa  kita bersetuju dengan semua keputusan Tuhan apapun keadaan kita, baik atau tidak baik kita tetap mengucap syukur. Mengucap syukur merupakan fondasi kehidupan yang membuat kita terkoneksi dengan kehendak Tuhan. Mengucap syukur akan membuat suasana hati yang negatif berubah menjadi positif dan mengucap syukur mengundang mujizat Tuhan datang dalam hidup kita. Contoh dalam Yohanes 6:11-14 saat Yesus memberi makan 5000 orang hanya dari lima roti dan dua ekor ikan menyisakan dua belas bakul penuh.

BERIBADAH DENGAN CARA YANG BERKENAN

Kata berkenan “eurestos” artinya ibadah yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan Tuhan. Menyembah Tuhan bukan sekedar berbahasa roh karena ada banyak orang yang berbahasa roh tetapi tidak hidup dalam roh dan kebenaran. Ketika kita berbicara tentang ibadah yang berkenan, alkitab juga mencatat ada bentuk ibadah yang tidak berkenan. Contohnya ketika Daud memindahkan tabut perjanjian (2 Samuel 6). Kesalahan Daud adalah ia tidak meminta petunjuk Tuhan, tabut Allah tidak diangkat oleh imam Lewi melainkan diangkut dengan kereta lembu. Daud juga tidak mempersembahkan korban apa-apa saat memindahkan  tabut. Daud-pun memakai pakaian raja bukan pakaian imam. Tuhan lebih tertarik pada perbuatan yang benar lebih dari semua kemewahan yang kita punya. Motivasi boleh baik tapi bila cara salah maka akan tetap salah di mata Tuhan. (RCH)