KRISTEN PROGRESIF VS KRISTEN KONVENSIONAL

KRISTEN PROGRESIF VS KRISTEN KONVENSIONAL 

Bacaan Setahun: 
2 Raj. 18 , Mrk. 16 

“Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” (Mazmur 11:3)

Istilah ‘Kristen Progresif’ tiba-tiba viral, ketika seorang pendeta belia yang bernama Brian memviralkan istilah ini di sebuah podcast. Ajaran yang ia maksud dengan Kristen progresif salah satunya adalah pendapat yang berkata bahwa ‘di luar Kristus’, seseorang tetap bisa selamat dan masuk sorga karena Kristen progresif meyakini sifat Allah yang maha kasih. Segera Brian dibombardir dengan berbagai komen yang mengkoreksi keras sehingga Brian melepaskan atribut kependetaannya dan mengatakan ia bukan lagi seorang pendeta.

Yang harus menjadi bahan pemikiran juga adalah di sisi lain, selain ‘Kristen Progresif’ adalah kenyataan adanya orang-orang yang mengaku telah menjadi rohaniwan kristen tapi murtad, artinya ia telah percaya kepada Kristus sebagai Juru Selamat namun kemudian murtad dan pindah ke keyakinan lain. Bukankah kenyataan ini lebih tragis lagi dibanding ‘Kristen progresif’? Artinya ‘Kristen Tradional’ pun atau ‘Kristen Konvesional’ pun bisa murtad.

Pertanyaannya sekarang mengapa ada orang jenis ‘Kristen Progresif’ yang dianggap menyimpang? Dan juga ada jenis ‘Kristen Konvensional’ yang menjadi murtad walau telah menjadi seorang pendeta. Semua peristiwa ini harus menjadi alarm bagi gereja, yaitu bagaimana gereja harus menjadi tempat untuk mengajarkan pertobatan yang benar dan mengajarkan pertumbuhan iman yang benar, bukan sekedar ibadah. Jika gereja hanya mengutamakan hal yang bersifat asesoris, dan bukan hal yang esensi dan hakiki, maka cepat atau lambat akan terjadi “goncangan besar” yang merusakkan dasar-dasar, pilar dan sendisendi bangunan gereja’

Ketika jemaat di dalam gereja tidak diperlengkapi pengajaran untuk memperkokoh iman mereka, dan hanya cukup mendengar kotbah 40 menit setiap minggu, dan itupun isinya hanya ‘menghembuskan janji angin Sorga’ atau makanan enak dan lunak yang memuaskan telinga, bukan pengajaran dasar iman yang benar, maka dapat dipastikan gelombang penyimpangan dan pemurtadan akan mudah terjadi.

Seharusnya inilah saatnya gereja mulai berbenah, cara-cara konvensional yang artinya cara lama yang dulu dirasa cukup efektif sekarang harus diubah. Kelompok diskusi pengajaran Alkitab harus dibuat, terutama untuk kalangan anak muda. Tak cukup hanya satu atau dua pendeta yang aktif dalam sebuah gereja. Artinya gereja harus meninggalkan cara-cara konventional yang ketinggalan jaman dan menjadi ‘Gereja Progresif’ dalam arti positif yaitu segera mengkomunikasikan “dasar iman yang kokoh dan benar” secara intensif. Semoga pesan ini dapat dimaknai dengan baik, yaitu menjadi alarm yang membangunkan kesadaran baru bergereja. (DD)

Questions:
1. Apa arti Kristen Progresif ?
2. Setujukah anda dengan Kristen Progresif? Diskusikan!
Values:
Warga Kerajaan Sorga sejati memahami bahwa hanya Sang Rajanya, satu-satunya Juru Selamat sejati.

Kingdom’s Quotes:
Nilai-nilai di dunia berubah, tetapi dasar iman Kristen tak pernah berubah, Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan.