KUASA V.I.P | Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana

Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan. (HABAKUK 1:5)

Hari ini kita akan belajar dari kitab Habakuk. Kitab Habakuk ini ditulis oleh Nabi Habakuk yang arti namanya adalah embrace (memeluk). Ayat yang sudah sering kita baca adalah Habakuk 3:17-18, namun tanpa mengerti keseluruhan kitab Habakuk kita akan kehilangan pesan Tuhan yang sesungguhnya dari kitab Habakuk ini. Nabi Habakuk hidup di akhir masa Kerajaan Yahuda sebelum mengalami pembuangan.

Kitab Habakuk ini terbagi dalam 4 bagian, pada bagian pertama di pasal 1 berisi komplain Nabi Habakuk kepada Tuhan karena ia melihat ketidakadilan, kekerasan, hukum tidak ada kekuatannya dan orang mengubah ketetapan-ketetapan Tuhan. Pada bagian yang kedua berisi penglihatan atau visi yang Tuhan berikan kepada nabi Habakuk. Bagian ketiga berisi doa nabi Habakuk dan pada bagian yang terakhir adalah puji-pujian yang nabi Habakuk naikkan kepada Tuhan.

Sebagai orang percaya kita harus mengerti bahwa ketidakadilan, kekerasan dan penganiayaan adalah pra kondisi yang terjadi sebelum kebangunan rohani. Matius 24:7 juga menerangkan bahwa sebelum kedatangan Tuhan juga akan ada deru perang, kelaparan, penyakit sampar dan gempa bumi. Tuhan berjanji jika tidak ada yang membela maka tangan-Nya sendiri yang akan memberi pertolongan dan keadilan-Nya yang akan membantu (Yesaya 59:16). Tuhan sengaja memilih bangsa yang kejam dan tangkas untuk mengkoreksi kehidupan bangsa Israel. Kondisi pandemi goncangan yang terjadi di segala bidang saat ini  terjadi untuk mengkoreksi hidup kita apakah kita benar-benar berada dalam Kerajaan Allah atau hanya beragama Kristen.

The Power of Vision (VISI)

Tuhan memberikan penglihatan kepada Nabi Habakuk, supaya menuliskannya pada loh-loh sehingga para pembawa berita berlari menyampaikan tentang apa yang akan Tuhan kerjakan di depan sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut. Visi Tuhan akan sangat jelas, ketika Roh Kudus memenuhi hidup kita maka anak-anak akan bernubuat; orang-orang tua akan mendapat mimpi dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan (Yoel 2:28).

The Power of Faith (IMAN)

Jika saat ini kita sedang mengalami tekanan dan keterpurukan jangan kuatir sebab Tuhan sanggup untuk menjaga kita tetap berdiri, sebab orang benar hidup oleh percayanya. Orang yang sombong adalah tanda bukan orang benar sebab mereka akan mengandalkan kekayaan, jabatan atau kedudukannya. Kekayaan yang terbesar saat ini adalah kekayaan iman kita. Orang yang beriman akan mampu melihat jauh kedepan apa yang akan Tuhan kerjakan dalam hidupnya sehingga tidak ada ketakutan dan kekuatiran. Untuk bisa mengalami janji-janji Tuhan milikilah iman dan ketekunan. Banyak orang yang beriman, tetapi mereka tidak tekun. Melalui apa yang sedang terjadi saat ini kita sedang diajar untuk bertekun menantikan janji-janji Tuhan.

The Power of Praise (PUJIAN)

Ketika nabi Habakuk berdoa ia melewati suatu dimensi supranatural, ia melihat suatu penglihatan bahwa TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Ketika Tuhan datang ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya. Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya. Hidup kita atau keluarga kita adalah bait-Nya Tuhan.Jika saat ini kita sedang mengalami goncangan, percayalah bahwa Tuhan segera datang. Tetap naikkan pujian dan ucapan syukur dihadapan-Nya. Inilah yang Nabi Habakuk lakukan, sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku (Habakuk 3:17-18).

Melalui kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita saat ini, penuhi hidup kita dengan Firman Tuhan dan hiduplah sebagai orang benar sehingga kita tidak hidup dengan penglihatan dan bertanya kapan ini berakhir? Jadikan keadaan ini sebagai sekolah ketekunan yang akan membentuk iman kita menantikan janji Tuhan. Ditengah-tengah goncangan yang sedang terjadi, Tuhan sedang melangkah dan Ia akan segera datang. Tetaplah beria-ria dan bersorak-sorai karena Tuhan sudah menyelamatkan hidup kita. Amin. (RCH).