LEBIH BAIK JATUH KE DALAM TANGAN TUHAN

LEBIH BAIK JATUH KE DALAM TANGAN TUHAN 

Bacaan Setahun: 
Neh. 1-3 
Mzm. 48 

“Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia” (2 Samuel 24 : 14).

Daud diperhadapkan dengan pilihan yang sulit, dan semuanya berisiko. Namun, ia memilih jatuh ke dalam tangan Tuhan daripada jatuh ke dalam tangan manusia, yaitu musuhnya. Daud mengenal siapa Allahnya. Oleh sebab itu ia tidak menyayangkan dirinya bahkan rakyat yang bersama dengan dia, karena Daud tahu sekalipun Allah menghukum dan menghajar, itu hanya sementara saja, sebab Allah penuh kasih dan sayang. Lebih besar kasih dan sayang-Nya daripada niat-Nya untuk membinasakan. Buktinya, kita dapat membaca di ayat selanjutnya, 2 Samuel 24:16 katakan, “Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, maka menyesallah TUHAN karena malapetaka itu, lalu IA berfirman kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu: “Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu.” Pada waktu itu malaikat TUHAN itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus.”

Dari Daud kita belajar:
-Menempatkan posisi kita sebagai anak akan membuat kita merasa aman.

Sesalah-salahnya seorang anak ketika ia habis dihajar oleh bapaknya, bapaknya akan memeluk dia setelah itu dan mengobati luka bekas hajaran tersebut.

Demikianlah kita sebagai anak-anak Allah, kita akan merasa aman bila jatuh ke dalam tangan Tuhan. Sekalipun didikan dan hajaran Bapa itu sakit, namun membawa kita kepada pertobatan yang sungguh. Bapa akan memberi perhatian lebih kepada anak-anak-Nya yang mau sungguh-sungguh bertobat dan menyerahkan dirinya.

– Tidak memberontak.
Dalam pilihan yang sulit, Daud tidak memberontak atau berusaha bernegosiasi dengan Tuhan. Daud menerima keputusan Tuhan dan memilih salah satunya yang harus dia hadapi bersama rakyat yang bersama-sama dengan dia.

Jangan berontak ketika didisiplin Tuhan. Semakin berontak, semakin lama proses disiplinnya. Rendahkan dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, maka pada waktunya IA akan mengangkat engkau.

– Mengakui kesalahan kita di hadapan Tuhan dengan jujur.
Salah satu perkara yang dicinta Tuhan dari Daud adalah kejujurannya yang tulus. Daud tidak pernah punya agenda pribadi di balik itu. Daud hanya mementingkan kepentingan rakyatnya. Bagi Daud, rakyat yang ia pimpin bak kawanan domba yang dipercayakan kepadanya yang harus dijaga dan diberi makan.

Setiap kesalahan tentunya ada konsekuensi. Namun, jauh lebih aman ketika kita didisiplin oleh tangan Tuhan. (LA)

Questions:
1. Hal apa saja yang dapat kita pelajari dari Daud ketika ia menerima didikan Tuhan?
2. Mengapa jatuh ke dalam tangan Tuhan lebih baik daripada jatuh ke dalam tangan manusia?

Values:
Sebagai seorang warga kerajaan yang memiliki identitas anak, ia tidak akan pernah merasa insecure bila jatuh ke dalam tangan Bapanya, sebab ia tahu Bapa mendidik untuk kebaikannya.

Kingdom Quote:
Menderita karena kesalahan yang kita buat akan membawa kita pada pertobatan yang benar bila kita memilih jatuh ke dalam tangan Tuhan.