MAJU BERSAMA KRISTUS
Bacaan Setahun:
Bil. 18-19
1 Kor. 9
“Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya” (Mikha 4:5).
Ketika Julius Caesar, seorang pemimpin militer dan politikus Romawi legendaris yang lahir pada 13 Juli 100 SM, mendarat di pantai Inggris dengan tentaranya, ia mengambil langkah yang amat berani demi kesuksesan misinya. Setelah memberi komando kepada tentaranya supaya berjalan di atas jurang di Dover, ia memerintahkan mereka untuk melihat ke bawah, ke arah lautan. Mereka terkejut sebab perahu-perahu yang mereka tumpangi untuk menyeberangi selat itu terbungkus dengan api alias terbakar. Caesar telah menghilangkan kesempatan untuk mundur kembali. Tidak ada pilihan lain bagi para tentara, kecuali maju dan menaklukkan musuh. Itulah memang yang terjadi!
Saudara, kekristenan sebenarnya adalah sebuah perjalanan menuju suatu sasaran. Seperti pernyataan Paulus, “…. aku tidak berlari tanpa TUJUAN dan aku bukan petinju yang sembarangan saja MEMUKUL” (1 Kor. 9:26). Pikirkan, adakah lomba lari di dunia ini tanpa ada arah / sasaran yang dituju? Adakah petinju yang memukul sembarangan? Tidak ada bukan? Begitu juga dalam kekristenan kita, Allah telah menetapkan sasaran dan garis akhir.
Rencana Allah bagi gereja-Nya adalah kedewasaan penuh (Ef. 4:13). Inilah kehendak Allah bagi setiap orang percaya. Manusia rohani yang dewasa mengerti dengan benar panggilan Allah dalam hidup mereka. Mereka tahu bagaimana menyelesaikan pekerjaan Allah dan memuliakan Allah selama di bumi ini.
Satu hal yang harus dicamkan, keberhasilan untuk mengakhiri pertandingan iman dengan baik adalah mengarahkan pandangan pada Kristus dan melupakan apa yang ada di belakang (Fil. 3:13, 14). Seperti perahu-perahu tentara Caesar yang sengaja dibakar, supaya mereka tidak mempunyai pikiran untuk kembali lagi, begitu juga dengan kita. Kadang kala kita ingin menikmati “kenangan tempo doeloe”, yang justru dapat menghambat perjalanan kita. Kita harus mempunyai tekad untuk mengiring Kristus sampai mati dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada kita. Kendati orang-orang di sekitar kita berjalan dan mengagungkan ilah mereka, kekayaan mereka, pengetahuan mereka, tetapi kita akan terus maju di dalam nama Tuhan, amin?
Jangan hidup pada masa lalu! Keberhasilan maupun kegagalan yang pernah Anda alami biarlah terkubur bersama dengan sang waktu. Tetapi Anda, arahkan pandangan Anda kepada Kristus. Kalau tidak demikian, memori masa lalu akan menghambat pertumbuhan kerohanian Anda.
Apa yang telah terjadi biarlah terjadi. Mungkin Anda menyesal karena perbuatan Anda pada masa lalu, tetapi toh semuanya itu tidak dapat membawa Anda kembali ke masa lalu. Jangan biarkan Anda terpuruk oleh masa lalu Anda. Bangkitlah dan lihatlah karya Allah yang akan dinyatakan dalam hidup Anda. Majulah bersama Kristus untuk seterusnya dan selamanya. (DH)
Questions:
1. Apa godaan terbesar untuk kita berlomba dalam iman?
2. Bagaimana kita menang melawan masa lalu?
Values:
Masa lalu adalah kuburan yag tak perlu digali karena masa depan kita sungguh ada bersama Kristus.
Tentara Allah sejati terus maju, pantang mundur bersama Kristus.