Sedang Yerobeam berdiri di atas mezbah itu sambil membakar korban, maka atas perintah TUHAN datanglah seorang abdi Allah dari Yehuda ke Betel. (1 Raja-raja 13:1)
And, behold, there came a man of God out of Judah by the word of the LORD unto Bethel: and Jeroboam stood by the altar to burn incense. (1 Kings 13:1)
Gelar Man of God hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja di dalam Alkitab. Diantaranya adalah Musa, Elia, Elisa, Daud, seseorang yang diperintahkan Tuhan untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada ibu Simson dan seorang abdi Allah dari Yehuda yang Tuhan utus kepada Yerobeam raja Israel. Kita akan belajar dari kehidupan abdi Allah dari Yehuda sehingga hidup kita layak disebut sebagai man of God dihadapan Allah (1 raja-raja 13:1-33).
Latar belakang cerita ini diawali ketika pada pada zaman Raja Salomo di mana dia mulai mencintai banyak perempuan asing dan melanggar perintah Tuhan dengan mempunyai banyak istri dan memperkuat kerajaannya dengan pasukan berkuda serta memiliki kekayaan yang luar biasa. Tuhan sudah memperingatkan Salomo bahwa akibat kesalahannya maka Tuhan akan mengoyakkan kerajaan itu dari padanya dan akan memberikannya kepada anak dan hambanya.
Setelah Salomo wafat, kerajaan Israel diperintah oleh Rehabeam putra Salomo. Ketika Rehabeam memerintah, ia meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo namun ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya. Nasihat yang diberikan orang-orang muda sangat memberatkan rakyat Israel di mana raja menambahkan tanggungan kepada rakyat dan memerintah dengan tangan besi. Awal kehancuran adalah ketika kita mulai mendengarkan nasihat dari penasihat yang salah.
Keadaan ini menyebabkan terpecahnya kerajaan Israel, hanya dua suku yang masih bergabung dengan Rehabeam yaitu suku Yehudan dan suku Benyamin. Sedangkan sepuluh suku yang lain bergabung dan mengangkat Yerobeam hamba Daud sebagai Raja atas mereka. Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: “Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, Raja Yehuda. Pada waktu itu setiap kepala keluarga harus datang ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban setidaknya satu tahun sekali.
Raja Yerobeam membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang Israel berdosa terhadap Tuhan, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Raja Yerobeam juga sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu.
Sedang Yerobeam berdiri di atas mezbah itu sambil membakar korban, maka atas perintah TUHAN datanglah seorang abdi Allah dari Yehuda ke Betel “Hai mezbah, hai mezbah! Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya seorang anak akan lahir pada keluarga Daud, Yosia namanya; ia akan menyembelih di atasmu imam-imam bukit pengorbanan yang membakar korban di atasmu, juga tulang-tulang manusia akan dibakar di atasmu.” Pada waktu itu juga ia memberitahukan suatu tanda ajaib, katanya: “Inilah tanda ajaib, bahwa TUHAN telah berfirman: Bahwasanya mezbah itu akan pecah, sehingga tercurah abu yang di atasnya.” Demi raja Yerobeam mendengar perkataan abdi Allah yang diserukannya terhadap mezbah di Betel itu, ia mengulurkan tangannya dari atas mezbah dan berkata: “Tangkaplah dia!” Tetapi tangan yang diulurkannya terhadap orang itu menjadi kejang, sehingga tidak dapat ditariknya kembali.
Mezbah itupun pecahlah, sehingga abu yang di atasnya tercurah, sesuai dengan tanda ajaib yang diberitahukan abdi Allah itu atas perintah TUHAN. Lalu berbicaralah raja dan berkata kepada abdi Allah itu: “Mohonkanlah belas kasihan TUHAN, Allahmu, dan berdoalah untukku, supaya tanganku dapat kembali.” Dan abdi Allah itu memohonkan belas kasihan TUHAN, maka tangan raja itu dapat kembali dan menjadi seperti semula. Kemudian Raja menawarkan hadiah kepada abdi Allah itu tetapi abdi Allah itu menolaknya, “Sekalipun setengah dari istanamu kauberikan kepadaku, aku tidak mau singgah kepadamu; juga aku tidak mau makan roti atau minum air di tempat ini. Sebab Tuhan telah memerintahkan kepada abdi Allah itu agar jangan makan roti atau minum air dan jangan kembali melalui jalan yang telah ditempuhnya. Semua peristiwa ini tidak membuat Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengorbanan dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam.
Tanda bahwa seseorang disebut nabi adalah nubuatan yang disampaikannya benar-benar digenapi. Nubuatan abdi Allah ini digenapi sekitar tiga ratus tahun kemudian dengan hadirnya Raja Yosia yang merobohkan bukit pengorbanan yang dibuat oleh Yerobeam dan batu-batunya dipecahkannya, lalu ditumbuknya halus-halus menjadi abu, dan dibakarnyalah tiang berhala (2 Raja-raja 23:15-17).
Di Betel diam seorang nabi tua yang tidak lagi dipakai Tuhan karena ia tidak lagi memiliki wibawa untuk menegur bangsa Israel yang telah berbuat dosa kepada Tuhan.Ia mendatangi abdi Allah itu dan berbohong kepadanya bahwa ada malaikat yang telah datang dan memerintahkan nabi tua ini untuk menjamu abdi Allah ini. Kemudian orang itu kembali bersama-sama dia, lalu makan roti dan minum air di rumahnya. Setelah orang itu makan roti dan minum air, dipelanailah keledai baginya. Orang itu pergi, tetapi di tengah jalan ia diserang seekor singa dan mati diterkam. Mayatnya tercampak di jalan dan keledai itu berdiri di sampingnya; singa itupun berdiri di samping mayat itu.
Jadikanlah kisah abdi Allah (man of God) ini menjadi sebuah pelajaran buat kita untuk tidak kompromi sedikitpun dengan hal-hal yang tidak diperintahkan Tuhan dan janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. (1 Yohanes 4:1-6).
Biarlah Man of God menjadi tujuan dalam kehidupan kita. Seorang Man of God akan mengejar kebenaran, kekudusan, kesalehan, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelemahlembutan. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah (Man of God) diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Firman Tuhan adalah pelengkapan kita menjadi Man of God. Karena Firman Tuhan memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Amin. (RCH).
But thou, O man of God, flee these things; and follow after righteousness, godliness, faith, love, patience, meekness. (1 Timotius 6:11)