MASIH ADA KESEMPATAN
Bacaan Setahun:
Kel. 10-11
Mzm. 105
“Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.” (Mazmur 145:14)
Seringkali kita merasa bahwa kegagalan merupakan akhir segalanya. Menemui kenyataan bahwa tahun 2021 ternyata tidak lebih baik dari tahun 2020, banyak orang mungkin merasa terpuruk dan merasa lelah untuk bangkit kembali. Namun mari kita tetap percaya bahwa Tuhan membuka kesempatan yang baru di tahun 2022.
Anda mungkin pernah mendengar sebuah lagu terkenal berlirik “Heleluya” yang biasa dinyanyikan oleh paduan suara, choir, dan biasa diperdengarkan di acara Kerajaan Inggris. Judul sesungguhnya adalah “The Messiah”. Lagu ini merupakan karya “masterpiece” dari komponis yang bernama George Frederick Handel. Handel mungkin adalah komponis yang namanya tidak seterkenal Mozart atau Beethoven. Seorang penulis biografi Handel menulis, “karya tersebut akan tetap menjadi karya terbesar dalam sejarah penggubahan lagu atau musik. Mungkin untuk selamanya”.
Handel sebenarnya sudah mulai terkenal sejak usia 8 tahun. Sejak usia itu ia sudah mahir bermain organ dan pernah tampil di depan Pangeran Frederick III dari Berlin. Bahkan kota-kota besar di Eropa juga pernah disambanginya. Namun nama besar bukanlah jaminan. Karena situasi, Handel kehabisan uang, nyaris bangkrut dan antusias penonton tak lagi berpihak padanya. Itu makin diperparah oleh kesehatannya yang semakin memburuk (terkena stroke hingga tangan kanannya lumpuh). Meski akhirnya bisa disembuhkan, Handel memutuskan untuk pensiun dari dunia musik yang telah membesarkannya.
Empat bulan setelah konser perpisahannya, seorang bernama Charles Jennings memberikan sebuah buku musik kepada Handel. Buku itu ditulis berdasarkan kehidupan Yesus. Tak disangka ternyata buku itu mampu mengubah hidup Handel. Ia pun menulis karya-karyanya lagi.
Kreativitasnya mengalir terus menerus selama 21 hari tanpa henti dan dalam waktu tiga minggu itu, ia berhasil merampungkan ‘Messiah’ setebal 260 halaman, dengan bobot karya yang tak tertandingi.
Nama besar Handel sempat menjadi contoh sebuah kegagalan. Namun itu bukanlah penghambat untuk seseorang kembali bangkit dan menjadi sukses. Gagal bukanlah aib, kita bisa berkali-kali gagal, namun apakah kita bisa bangkit lagi atau tidak itu intinya. Mungkin sekarang kita sedang terpuruk akibat sesuatu yang kita lakukan atau alami. Namun dari situ, bukan mustahil akan muncul karya masterpiece kita. Asalkan kita berani untuk memulai lagi dan siap menanggung risiko, sukses tentu akan bisa diraih. Tetap semangat! (JB)
Questions:
1. Sudahkah Anda berkomitmen untuk menjadikan 2022 jadi lebih baik dari 2021?
2. Apakah Anda percaya Tuhan mampu membuat 2022 jadi lebih baik bagi kehidupan Anda?
Values:
Tuhan memberikan kesempatan baru untuk orang yang percaya pada-Nya dengan maksud agar mereka segera bangkit dan mencapai tujuan hidup (destiny) yang Tuhan tetapkan bagi hidupnya.
Kingdom Quote:
Alasan mengapa kita masih hidup meskipun mengalami kegagalan adalah, supaya kita bisa segera bangkit kembali, dan pada waktunya nanti mencapai keberhasilan.