MATI ADALAH KEUNTUNGAN

MATI ADALAH KEUNTUNGAN 

Bacaan Setahun: 
Hak. 11-12, Gal. 4 

“Karena bagiku, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21)

Rasul Paulus melihat ‘filosofi kehidupan’ berbeda dengan banyak pemikir atau filosof Rterkenal dunia. Salah satu kalimat pendeknya yang terkenal adalah ‘bagiku, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan’. Sebagai orang Kristen, tentu saja apa yang dikatakan Rasul Paulus seharusnya juga menjadi pemahaman kita. Pertanyaannya, benarkah bahwa mati adalah keuntungan? Bukankah kita semua, walau kita yakin ada jaminan keselamatan, kita tetap berusaha menghindari kematian, bahkan mungkin walau kita sudah berumur kita tetap takut dengan kematian. Artinya, kematian adalah pilihan terakhir, sehingga dalam kesadaran praktis kita, kematian bukanlah sebuah keuntungan. Apakah kata-kata Rasul ini hanya sekadar kata penghiburan?

“Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” (Filipi 1:22-24).

Jika kita perhatikan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus, kita melihat bahwa Rasul Paulus menyukai kehidupan jika kehidupan itu ‘menghasilkan buah’. Ia mengatakan bahwa bersama Kristus jauh lebih baik, namun ia masih perlu tinggal di dunia untuk jemaatnya. Ia didesak dari dua arah, yaitu menyukai kehidupan yang menghasilkan buah dan juga menyadari bahwa kematian lebih baik karena hidup bersama Kristus.

Tamara Geraldine, seorang artis dan presenter yang beberapa kali divonis mati karena penyakitnya, lalu disembuhkan Tuhan secara mukjizat, dan sekarang ini menjadi hamba Tuhan. Saat diwawancarai dalam acara podcast Helmy Yahya, ia ditanya sebuah pertanyaan krusial “Banyak orang yakin dengan imannya dan yakin masuk surga, namun orang tetap tidak siap dengan kematian. Apakah Anda siap dengan kematian?”

Jawaban Tamara, “Saya siap dipanggil Tuhan kapanpun, alasannya adalah hidup saya sudah penuh dengan kemenangan. Ibarat sebuah pertandingan sepak bola, jika sebuah kesebelasan sudah menang, ia pasti berharap pluit panjang segera dibunyikan, hanya kesebelasan yang belum menang yang berharap waktu masih panjang”.

Jika hidup adalah Kristus, yaitu hidup yang menghasilkan buah dan hidup kita berkemenangan, maka seperti pemahaman Tamara, kapanpun kematian menjemput kita, kita pasti sudah siap, karena mati adalah keuntungan. Sudahkah hidup Anda berkemenangan dan menghasilkan buah? (DD)

Questions:
1. Apakah hidup Anda berkemenangan? Apa ciricirinya?
2. Benarkah orang kristen tidak takut menghadapi kematian? Mengapa?

Values:
Warga Kerajaan sejati seharusnya seperti Rasul Paulus, berprinsip hidup adalah berbuah dan mati adalah keuntungan.

Kingdom Quotes:
Orang yang tidak takut mati, justru hidupnya menghasilkan buah, dan jauh dari kematian.