Bacaan Setahun:
Mi. 4-7
Mrk. 16
MATI BEKU
“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu” (Efesus 4:2).
Kisah ini dimulai dengan dua orang yang mengendarai kereta luncur di tengah-tengah badai salju. Hanya ada dua pilihan bagi mereka: memacu kereta saljunya secepatcepatnya atau mati beku. Tiba-tiba mereka melihat seorang pengelana yang sedang tergolek dan hampir beku. Orang pertama bermaksud berhenti dan menolongnya. Tetapi orang kedua menolak, dengan alasan nyawa mereka dapat terancam oleh badai salju ini bila tidak segera menemukan tempat yang hangat. Karena orang pertama bersikeras, orang kedua meninggalkan orang pertama. Orang yang merasa kasihan itu segera memberikan pertolongan dengan memberikan pijatan pada tubuh orang yang naas tersebut, untuk melancarkan peredaran darah. Beberapa saat kemudian orang tersebut siuman dan mulai bergerak. Nyawanya berhasil diselamatkan. Bagi si penolong, apa yang dilakukannya itu justru menolong dia dari kebekuan, sebab ia juga mendapatkan kehangatan saat melakukan kegiatan pertolongan tersebut.Lalu bagaimana nasib orang yang pertama? Beberapa puluh meter dari lokasi ia ditemukan tewas dalam keadaan membeku!
Sobat, dengan memberikan pertolongan kepada orang lain sebenarnya itu juga menolong kita saat berada dalam kesulitan. Dalam memberikan pertolongan kita sedang menaburkan benih kebaikan. Dan berlakulah hukum tabur tuai. Tidak hanya itu saja, tetapi Tuhan juga akan membalaskan kebaikan diperbuat anak-anak-Nya. Kita memang sudah diselamatkan oleh darah Yesus yang berarti kita tidak usah membayar harga keselamatan, tetapi perbuatan baik dilakukan sebab kita telah menjadi manusia ciptaan baru yang memiliki karakter ilahi. Alkitab berkata kalau orang benar itu harus selalu rendah hati, lemah lembut, sabar, dan saling membantu.
Daud berkata, “Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya” (Mzm. 37:27). Ayat ini tidak berkata, “Jauhilah yang jahat dan diamlah saja…!” Harus ada akibat dari pertobatan yang kita lakukan.
Yesus telah terangkat ke surga dan dunia kini melihat Yesus melalui gereja Tuhan. Kalau kita adalah seorang yang culas dan pemarah, dunia akan menganggap bahwa Yesus itu seperti demikian. Jadi tunjukkan buah-buah ilahi supaya dunia dimenangkan melalui buah-buah pertobatan kita. (DH)
Questions:
1. Mengapa kita yang sudah diselamatkan masih harus menabur benih kebaikan?
2. Kepada siapa saja benih kebaikan itu diberikan? Apakah termasuk musuh kita?
Values:
Engkau menolong dirimu sendiri saat engkau memberikan pertolongan kepada orang lain.
Kingdom Quote:
Kekristenan sejati ditentukan oleh buat pertobatan yang dihasilkannya.