MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

MAUKAH ENGKAU SEMBUH? 

Bacaan Setahun: 
Zak. 5-8, Rm. 15 

“Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” (Yohanes 5:6)

Kisah ini adalah kisah di mana Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh selama 38 tahun di kolam Betesda. Kolam Betesda sebenarnya adalah kuil pemujaan kepada Dewa Asclepius. Sebelumnya, salah satu fungsi kolam ini adalah sebagai tempat dilaksanakannya ritual pembaptisan dalam agama Yahudi, namun dengan gencarnya pengaruh budaya helenisasi (pengaruh kebudayaan Yunani) yang dibawa oleh Antiokhus IV Epifanes di Israel, kolam Betesda berubah menjadi tempat pemujaan kepada dewa kesembuhan, Asclepius.

Bagaimana mungkin Yesus bisa menghampiri seorang yang sedang berada di tempat yang tidak berkenan bagi-Nya? Namun inilah yang Yesus lakukan saat melihat orang yang lumpuh itu berbaring dan mengetahui bahwa ia telah 38 tahun menderita dalam keadaan itu, Yesus bertanya kepadanya “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”

Orang lumpuh ini mewakili banyak keadaan kita, seringkali kita menjadi seorang pecundang karena kita selalu berkata: “Tidak ada orang yang perduli kepadaku! Mengapa orang lain yang menerima, dan bukan aku!” kita menunduh orang-orang di sekitar kita, bahwa mereka tidak pernah peduli kepada kita. Kita mulai kecewa, putus asa dan mengasihani diri sendiri. Kita tidak lagi berharap kepada Tuhan dan bahkan mulai menaruh harapan kita kepada hal-hal yang lain seperti kesembuhan alternatif, pinjol serta hal-hal lain yang tidak berkenan kepada Tuhan. Hari ini kita mau berhenti berkata demikian, sebab hari ini, Yesus datang dan bertanya kepada setiap kita. Maukah engkau sembuh? Maukah engkau pulih?

Tuhan Yesus datang ke kolam Betesda untuk memberikan belas kasihan-Nya. Dia rela datang di tempat kotor, yang tidak layak Dia kunjungi untuk melimpahkan kasih setia-Nya. Bahkan Dia sudi datang kepada orang-orang berdosa yang sedang menderita, yang mengharapkan “kesembuhan alternatif” dari ilah-ilah lain selain dari Allah Israel yang berkuasa.

Di akhir kisah ini, Yohanes 5:14 mencatat bahwa kemudian Tuhan Yesus bertemu lagi dengan orang sakit yang baru disembuhkannya di kolam Betesda itu, dia berada di dalam Bait Allah. Lalu Tuhan Yesus berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Bagi orang Israel yang pergi berharap pada “kesembuhan alternatif” dari dewa Asclepius jelaslah itu perbuatan dosa, dan ini adalah dosa perzinahan rohani yang sangat dibenci Allah. Apapun masalah dan persoalan yang kita hadapi taruhlah pengharapan kita hanya kepada Tuhan, sebab Dia akan melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.(RSN)

Questions:
1. Masalah dan persoalan berat apakah yang sedang kita hadapi saat ini?
2. Bagaimana respon kita terhadap masalah dan persoalan tersebut?
Values:
Yesus datang ke dunia untuk melimpahkan kasih setia-Nya. Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Kingdom’s Quotes:
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; (Yesaya 59:1)