MELAYANI DENGAN CUMA-CUMA

MELAYANI DENGAN CUMA-CUMA 

Bacaan Setahun: 
Ayb. 39-40 ,Rm. 7 

“Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” (Matius 10:8)

Inilah kata-kata perpisahan yang diucapkan ibunya kepada Agnes, “Pergilah! Letakkan  tanganmu dalam tangan Yesus dan berjalanlah bersama Dia”. Gadis yang berusia delapan belas tahun dengan tubuh yang kurus kecil itu pergi dari Skopye, bekas Yugoslavia, menuju Irlandia. Agnes Gonxha Bejaxhiu lahir tanggal 27 Agustus 1910.

Dengan berbagai perasaan yang saling bercampur, Agnes meninggalkan orang tuanya dan sanak saudaranya untuk menjadi biarawati Loreto. Sekarang seluruh dunia dengan penuh hormat mengakui bahwa Agnes memang benar-benar berjalan bersama Yesus. Ia dianugerahi hadiah oleh Paus Johanes XXIII. Ia diundang untuk berbicara di sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tentunya kita pasti sudah pernah mendengar nama panggilannya, Mother Teresa.

Sejak remaja, Mother Teresa mempunyai visi untuk melayani menjadi misionaris di India. Dia mengajar sejarah dan ilmu bumi di SMA St. Maria di Kalkuta. Selama mengajar, perhatiannya tidak terlepas dari orang-orang miskin di Kalkuta, sehingga akhirnya dia minta izin dari Paus Pius XII pada tahun 1948 untuk melayani di sana. Di tempat itu dia dengan sejumlah suster, setiap pagi pukul 04.30 mengawali hari dengan meditasi, lalu mencuci pakaian, kemudian sarapan, dan sesudah itu berangkat ke lorong-lorong kota Kalkuta untuk mengajar abjad kepada anak-anak gelandangan atau membersihkan luka-luka orang sakit. Mengacu kepada ucapan Tuhan Yesus di dalam Matius 10:8. Dia berjanji bahwa dia tidak mau dibayar dengan apa pun.

Bagaimana dengan kita? Seringkali kita melayani di gereja karena sesuatu yang berkaitan dengan materi atau kehormatan semata, bahkan pelayanan banyak yang dijadikan sebagai mata pencaharian, padahal seharusnya kita melayani bukan untuk itu. Kita dapat belajar dari Mother Teresa yang mau melayani dengan cuma-cuma tanpa mengharapkan balas jasa dari orang yang ditolongnya. Matius 20:28 “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Janganlah kita hanya menghitung jadwal khotbah, menghitung untung rugi dalam pelayanan kita, karena itu jelas tidak disukai Tuhan. Marilah kita melayani dengan tulus seperti yang dilakukan oleh Mother Teresalayanilah orang yang tidak bisa membalas pelayanan Anda, karena di situlah keberhasilan untuk menguji ketulusan Anda. (AU)

Questions:
1. Sudahkah Anda melayani sesama? Saksikan!
2. Bagaimana motivasi yang benar saat kita melayani sesama? Diskusikan!
Values:
Kita dapat belajar dari Mother Teresa yang mau melayani dengan cuma- cuma tanpa mengharapkan balas jasa dari orang yang ditolongnya.

Kingdom’s Quotes:
Jangan pikirkan untung rugi saat ambil bagian dalam pelayanan, tetapi milikilah sikap hati yang mengabdi kepada Raja yang harus kita layani setiap saat.