MEMANG BOLEH SEMANIS ITU?
Bacaan Setahun:
Yes. 50-51 , Mzm. 66, Luk. 21
“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.” (Amsal 16:24)
Salah satu manifestasi buah roh adalah kelemahlembutan. Buah roh ini seharusnya merupakan karakteristik setiap anak-anak Tuhan. Kelemahlembutan di sini tidak berbicara soal sentuhan atau cara bicara yang tertata santun dan lembut cara penyampaiannya. Kelemahlembutan yang dimaksud adalah karakter yang muncul dari dalam keluar. Sekalipun mungkin memiliki foto karakter merah, namun baik perkataan atau sikapnya bisa terkontrol oleh karakter kelemahlembutan. Sehingga, tidak jarang hanya dengan satu kalimat saja, orang yang mendengarnya bisa tersentuh dan tunduk.
“Memang boleh semanis itu?” Ya! Kehidupan kita memang harus semanis itu, terutama di dalam hal perkataan. Perkataan yang kita ucapkan hanya menimbulkan 2 dampak; melukai atau menyembuhkan. Di sinilah peran roh kelemahlembutan harus mendominasi dalam kehidupan kita. Roh kelemahlembutan memampukan kita berperangai serupa dengan Kristus. Perkataan yang sekalipun berupa teguran atau menyatakan kesalahan, tidak akan menimbulkan luka bagi orang yang mendengarnya. Perkataan itu dikatakan menyenangkan seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang, yang justru menyembuhkan dan menuntun seseorang kepada pertobatan.
Kehidupan kita adalah suratan terbuka bagi semua orang. Bak buah yang ranum, siap dipetik dan dinikmati. Dunia menaruh standar yang tinggi dari kehidupan kekristenan; penuh kasih, mudah mengampuni, sabar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan perkataannya menentramkan. Inilah yang membedakan hidup kita dengan dunia. Perkataan kita sebagai anak-anak Allah kiranya membangun, memberikan semangat, memberkati, dan menyembuhkan. Ibarat sebuah doa yang baik demikian yang dikehendaki keluar dari perkataan kita.
Amsal mengibaratkan perkataan yang menyenangkan itu seperti sarang madu. Artinya, terus menghasilkan madu, dan menyimpan madu. Perkataan yang menyenangkan bukan berarti apa yang kita ucapkan harus menyenangkan hati semua orang. Bukan begitu maksudnya. Apa yang kita ucapkan bukan untuk diperdebatkan, bukan untuk menyerang, bukan untuk mencari dukungan, atau memanipulasi publik. Perkataan kita benar-benar dikontrol atau dikendalikan oleh roh kelemahlembutan yang bersumber dari firman Tuhan. Jadi, apa yang kita penuhi di dalam muara hati kita atau sarang hati kita, itulah yang akan keluar nantinya melalui perkataan kita. Hendaklah muara hati kita atau sarang hati kita penuh dengan hal yang manis dan menyenangkan, sehingga orang-orang akan mengeluarkan statement “Memang boleh semanis itu ?” (LA)
Questions:
1. Menurut Anda bagaimana seharusnya karateristik seorang warga kerajaan Allah dengan statement “Memang boleh semanis itu?”
2. Apa yang dimaksud dengan perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu?
Values:
Salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang warga kerajaan Allah adalah memiliki roh kelemahlembutan. Teladan kita adalah Tuhan Yesus, Raja kita; “Belajarlah padaKu, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati”.
Kingdom’s Quotes:
Sarang madu dapat menyegarkan dan menyembuhkan, demikian perkataan kita. Memang boleh semanis itu?