Membangun Mezbah dalam Keluarga | Pdm. Natanael Wuryanto

Tema gereja kita pada bulan ini Glorify the King Through the Family. Yosua 24:15 tertulis “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN.”  Dari ayat ini, Yosua mengambil keputusan yang tepat untuk beribadah kepada Tuhan bersama seisi rumahnya.

Ekspektasi Tuhan sangat besar pada manusia namun pada kenyataannya Tuhan justru mendapati kejahatan manusia yang luar biasa. Tuhan menyesal menciptakan manusia dan bermaksud untuk menghapus seluruh manusia di bumi. (Kejadian 6:5-7). Tetapi Allah mendapatkan seorang yang hidup benar di antara orang-orang zaman itu. Nuh hidup bergaul dengan Allah. (Kejadian 6:8-9). Kemudian Allah memberitahukan rencana-Nya untuk mengakhiri hidup segala makhluk di bumi dengan akan mendatangkan air bah (Kejadian 6:13). Tetapi Nuh mendapatkan kasih karunia Allah. Nuh taat membangun bahtera sesuai dengan perintah Tuhan maka ia dan seisi rumahnya diselamatkan oleh Tuhan, tercatat di Kejadian 8:18-19: “Ketika air bah itu sudah surut, maka keluarlah Nuh bersama keluarganya serta binatang-binatang yang beserta di dalam bahtera.”

 

Mari kita perhatikan di Kejadian 8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Kita belajar dari kehidupan Nuh. Bangun mezbah bagi Tuhan bersama keluarga saudara! Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum dari mezbah itu maka Tuhan melepaskan/membebaskan kutuk atas bumi. (Kejadian 8:21-22). Tuhan memberkati Nuh dan keluarganya yaitu beranakcucu, bertambah banyak dan berkuasa atas bumi (Kejadian 9:1-3). Allah mengembalikan posisi manusia kembali kepada tujuan awal Allah menciptakan manusia di Kejadian 1:27-29 tertulis “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. “ Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Para kepala keluarga, mari datang pada Tuhan dan mohon ampun atas segala kesalahan yang dibuat selama ini. Bangun mezbah bersama keluarga maka kita akan menikmati berkat-berkat Allah dalam keluarga yaitu BERKAT MULTIPLIKASI dari ALLAH, BERKAT OTORITAS dari ALLAH dan BERKAT PENYEDIAAN dari ALLAH. Kita mendengar tahun 2023 akan gelap. Tetapi percayalah Tuhan akan membuat perbedaan bagi orang yang percaya sungguh-sungguh dan bergaul karib dengan-Nya, setia membangun mezbah bersama keluarga. Tuhan pasti akan memberikan berkat-berkat-Nya bagi kita yang hanya mengandalkan Tuhan.

Kita juga bisa belajar dari Ayub yang sebelumnya mendengar tentang Tuhan hanya dari kata orang. Ayub bertobat dan meminta doa untuk sahabat-sahabatnya (Ayub 42:5-6). Lalu Tuhan memulihkan keadaan  Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu (Ayub 42:10). Dari dulu yang boleh mempersembahkan korban hanyalah seorang imam yaitu keturunan Lewi. Seorang Imam harus memohon ampun terlebih dahulu, hidupnya harus kudus, sebelum membawa korban di hadapan Tuhan. Mereka membawa berbagai macam korban bakaran berupa hewan menurut kitab Imamat. Korban Bakaran (olah); Korban Sajian (minkhah); Korban Keselamatan (shelamim); Korban Penghapus Dosa (khatta’th); dan Korban Penebus Dosa (asham). Yesus Kristus berinkarnasi menjadi manusia, hidupnya kudus dan tanpa cela Dia rela mengorbankan Diri-Nya di atas kayu salib. Membawa korban darah-Nya sendiri ke hadapan Allah untuk keselamatan seluruh umat manusia sehingga semua manusia yang percaya kepada-Nya dikuduskan, menerima keselamatan dan dapat masuk dalam kehidupan yang kekal. Dalam Ibrani 10:10 dikatakan “Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.”

Hari ini setiap kepala keluarga Kerajaan Allah, mari ambil tanggung jawab sebagai imam dalam keluarga. Pertama-tama bertobatlah, minta ampun atas segala kesalahan di hadapan Tuhan seperti yang Tuhan Yesus beritakan dalam Matius 4:17 tertulis “Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! “ Sekarang ini, kita tidak perlu membawa korban hewan bakaran untuk membangun mezbah sebab darah Yesus Kristus sudah tercurah untuk kita. Bertobatlah dan hiduplah dalam kasih. “Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah (Efesus. 5:2). Mari membangun mezbah keluarga dan terimalah berkat yang Tuhan sudah sediakan bagi keluarga kita yaitu melepaskan kutuk dalam keluarga, mengembalikan berkat Allah atas keluarga, dan memulihkan hubungan keluarga. Tuhan Yesus memberkati. (RJ)