MEMILIH BAGIAN YANG TERBAIK
Bacaan Setahun:
Kis. 19:21-41
Hak. 11:34-12:15
Ayub 40
“tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (Lukas 10:42)
Kita mungkin sudah sering kali mendengar atau membaca mengenai kisah Marta dan Maria dalam Injil Lukas 10:38-42. Ketika itu, Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan dan tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Tentunya, ketika menyambut Sang Raja yang datang ke rumahnya, Marta menyambut-Nya dengan luar biasa dan berusaha menyajikan yang terbaik. Sama halnya dengan kita, yang akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik ketika seseorang yang kita hormati akan datang bertamu ke rumah kita.
Marta memiliki saudara perempuan yang bernama Maria. Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Melihat hal itu, Marta mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tuhan Yesus bukannya memerintahkan Maria membantu Marta, melainkan Ia justru menegurnya karena Marta telah khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Jika Marta tidak melakukan sesuatu, mungkin pada hari itu tidak ada hidangan di atas meja makan. Jadi, apa yang dilakukan Marta adalah sesuatu yang penting dan baik, tetapi Marta melakukannya dengan menggerutu, merasa bekerja sendiri, dan seolah-olah tidak ada orang lain yang peduli dengannya. Seandainya Marta melakukannya dengan tulus dan penuh sukacita, pasti akan ada ganjaran (reward) lain yang sudah Tuhan siapkan bagi hidupnya.
Demikian juga dengan apa yang sudah kita kerjakan dalam pelayanan. Dengan kesibukan pelayanan yang kita jalani, terkadang kita merasa lelah, jenuh, dan sepertinya tidak ada seorang pun yang peduli. Ini adalah alarm bagi tubuh kita bahwa kita telah mengalami kelelahan secara fisik dan mental (burnout). Mungkin kita tidak pernah absen dalam setiap kegiatan gereja, aktif melakukan perbuatan baik, dan rajin menghadiri ibadah, tetapi kita hanya melakukannya karena rutinitas, ingin dihargai orang, atau merasa diri penting, sehingga kita akan mengalami hal yang sama seperti Marta.
Tugas kita yang pertama dan terpenting adalah kasih dan pengabdian kepada Tuhan melalui penyembahan, doa, dan persekutuan dengan-Nya. Kita tidak bisa melayani Tuhan dengan maksimal jika kita tidak mengisi kehidupan rohani kita dengan kasih, kuasa, dan firman Tuhan. Melayani pekerjaan Tuhan dengan aktif adalah sesuatu yang baik, tetapi ada bagian yang terbaik yang harus kita lakukan, yaitu memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan. Dengan demikian, kita tidak hanya disibukkan dengan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi juga mendapatkan bagian terbaik yang pernah Tuhan berikan dalam hidup kita, yaitu PribadiNya. (RSN)
Questions:
1. Apakah tanda-tanda bahwa kita mulai lelah melayani pekerjaan Tuhan?
2. Apa yang harus kita lakukan agar kita bersemangat lagi melayani Tuhan?
Values:
Melayani pekerjaan Tuhan dengan aktif adalah baik, tetapi ada bagian yang terbaik yang harus kita lakukan yaitu kasih dan pengabdian melalui penyembahan, doa dan persekutuan intim dengan-Nya.
Kingdom Quotes:
Penyembahan, doa dan persekutuan dengan Tuhan adalah sumber energi terbesar bagi hidup kita untuk mengerjakan pekerjaan-Nya dengan maksimal.