MEMILIH BAGIAN YANG TERBAIK
Bacaan Setahun:
Yes. 1-2, Mzm. 146 ,Why. 3
“Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (Lukas 10:41-42)
Setiap manusia yang hidup akan selalu beraktivitas untuk mengisi kehidupannya, aktivitas ini didorong oleh kebutuhan-kebutuhan. Di dalam semua aktivitas yang didorong oleh kebutuhan ini manusia akan diperhadapkan kepada pilihan-pilihan. Dan pilihan yang dilakukan ditentukan bagaimana memahami skala prioritas kebutuhan. Sedang skala prioritas setiap orang berbeda, pertanyaan mengapa berbeda? Apa penyebabnya?
Sebagai ilustrasi yang ekstrim, kita bisa membandingkan dua jenis makhluk, manusia dan monyet. Jika pada dua makhluk ini disodori setandan pisang dan segebok uang, maka kita bisa melihat prioritas mana yang akan menjadi pilihan. Manusia pasti memilih segebok uang, tapi bagaimana seandainya manusia ini dalam situasi kelaparan dan ada di tengah hutan yang tak ada makanan lain dan uang di hutan tak lagi ada nilainya ? Pilihan mana yang akan dipilih untuk mempertahankan hidupnya
Sekarang apa sebenarnya kebutuhan yang paling mendasar manusia? Jawabannya, kebutuhan fisik, yaitu sandang, pangan, papan. Lalu juga ada kebutuhan jiwani yaitu rasa aman, rasa dicintai, rasa dihargai, dan pencapaian diri. Namun ada kebutuhan manusia yang sangat krusial yang walaupun kebutuhan jasmani dan jiwani semua tercapai tetap saja manusia masih merasakan ada kekosongan dan itu ditandai dengan tetap merasa adanya ‘kekuatiran’. Kekuatiran terjadi karena adanya kekosongan rohani.
Bacaan ayat renungan hari ini adalah situasi yang menggambarkan pilihan dua sikap dari dua saudara, saat Yesus sahabatnya sedang berkunjung ke rumah mereka. Marta dengan rasa kuatir sibuk menyambut Yesus dengan menyiapkan sesuatu yang dibutuhkan Yesus. Sedang Maria hanya duduk tenang dekat Yesus sambil mendengarkan apa yang Yesus perkatakan. Apa yang dilakukan Marta sebenarnya, ingin mendapat pemenuhan kebutuhan dasar jiwanya yaitu dihargai dan dipuji, namun Yesus menunjukkan prioritas yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan yang paling esensi yaitu kebutuhan rohani.
Mendengarkan dan memahami perkataan Yesus Sang Firman adalah ‘kebutuhan esensi yang sesungguhnya’. Yesus menegur Marta dan memuji Maria, padahal yang dilakukan Maria, hanya pasif yaitu duduk dekat kaki Yesus dan tekun mendengar perkataan Yesus. Namun Yesus memujinya, ‘Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya’. Renungan ini mengingatkan kepada kita karena umumnya kita juga salah menentukan pilihan seperti halnya Marta, yaitu kuatir lalu sibuk pelayanan, padahal sesungguhnya prioritas utama adalah mengisi kekosongan rohani yaitu dengan mendengar dan menyimak perkataan Yesus. (DD)
Questions:
1. Selain kebutuhan jasmani dan jiwani, apa kebutuhan manusia yang esensi?
2. Apakah bagian terbaik yang dipilih Maria itu?
Values:
Memahami perkataan Sang Raja adalah pemenuhan kebutuhan yang sesungguhnya.
Kingdom’s Quotes:
Walau kebutuhan jasmani dan jiwani sudah terpenuhi, manusia masih memerlukan pemenuhan kebutuhan rohani yaitu memahami kasih Kristus.