Memperluas Pengaruh di Dalam Komunitas | Pdt. Thomas Tanudharma

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
(Matius 10:16)

Pengaruh di dalam hidup kita semakin hari harus semakin meluas dari keluarga, gereja dan komunitas. Dahulu tidak ada profesi yang saat ini begitu dikenal orang yaitu sebagai influencer. Profesi ini biasanya menerima endorse dari sebuah perusahaan untuk memakai dan memasarkan produknya. Namun dalam kehidupan kesehariannya, sang influencer ini belum tentu menggunakan produk tersebut. Kita berbeda dengan influencer yang ada di dunia ini. Sebagai Kingdom Influencer apa yang kita beritakan, sampaikan dan saksikan adalah gaya hidup kita setiap hari sebagai warga Kerajaan Allah.

Bukan suatu kebetulan tahun ini disebut sebagai The Year of Kingdom Influence, sebab di tahun ini adalah tahun pemilu. Menjelang pemilu, banyak baliho dan foto-foto orang yang sedang mengampanyekan dirinya agar dia mendapat dukungan sebagai pemimpin. Sebagai Kingdom Influencer kita tidak sedang mengkampanyekan diri sendiri melainkan Sang Raja agar orang yang belum percaya melihat bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat dunia.

Sebagai Kingdom Influencer kita sedang diutus dalam sebuah situasi seperti seekor domba yangtidak berdaya ke tengah-tengah serigala yang ganas, oleh sebab itu kita harus senantiasa waspada seperti ular dan tulus seperti burung merpati. Secara manusiawi mungkin kita berfikir  kenapa Tuhan tega mengutus kita ke tengah-tengah kawanan serigala ganas.  Firman Tuhan juga mengingatkan kita bahwa sebagai Kingdom Influencer, kita adalah ragi yang mempengaruhi adonan. Ragi harus masukkedalam adonan untuk bisa berfungsi dengan baik. Hanya dibutuhkan sedikit ragi untuk mengkhamiri adonan yang banyak. Ragi tidak berubah menjadi bahan yang lain, dia tetap menjadi ragi yang mampu mempengaruhi seluruh adonan. Artinya sekalipun kita berada di tengah-tengah komunitas kita tidak menjadi sama dengan komunitas, melainkan hidupkita menjadi pengaruh dan dampak di dalam komunitas tersebut.

Kata kunci dari ayat dalam Matius 10:16 ini adalah cerdik dan tulus. Cerdik berbicara tentang pikiran kita dan tulus berbicara tentang hati kita. Cerdik berasal dari bahasa Yunani phronimos yang berarti bijaksana. Oleh sebab itu di dalam sebuah komunitas kita harus berfikir bijaksana. Jangan pernah berfikir bahwa di dalam sebuah komunitas semua orang memiliki pikiran, kemauan, sudut pandang, visi atau hal-hal lain yang sama dengan kita. Di tengah-tengah situasi yang kompleks seperti ini kita hadir seperti domba di tengah-tengah serigala.

(2) Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! (3) Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.
(Yesaya 54:2-3)

Firman Tuhan juga memerintahkan kepada kita untuk memperluas pengaruh di dalam hidup kita di tempat-tempat yang sunyi, artinya penduduknya banyak yang belum mengenal Tuhan. Jika Firman Tuhan diberitakan dikota-kota sunyi maka sukacita sorga akan terpancar dari tempat tersebut. Ada hal-hal yang harus kita perhatikan dan kembangkan agar pengaruh kita semakin dipeluas di dalam komunitas, yaitu:

KEKUDUSAN (Ibrani 12:14)

Kekudusan artinya dipisahkan dari dunia dan dikhususkan bagi Allah. Ketika kita dipisahkan dari dunia maka akan ada proses yang harus kita hadapi, ada hal-hal buruk dalam hidup kita yangharus dipisahkan sehingga saat kita telah melewati proses tersebut maka hidup kita akan lebih berarti dan bernilai. Setiap orang percaya harus hidup didalam kekudusan. Kekudusan adalah sebuah keharusan, bukan pilihan. Inilah yang membedakan kita dengan dunia sehingga dunia dapat melihat pengaruh dari hidup kita.

 

KARAKTER (Efesus 4:13-16)

Karakter adalah hal-hal yang bisa dilihat secara horisontal oleh orang-orang di dalam komunitas. Jika kita ingin memperluas pengaruh kita didalam komunitas maka kita harus dapat menjaga perkataan dan tindakan kita serta bersikap dewasa agar kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan yang menyesatkan. Kasih tanpa kebenaran adalah sebuah kenajisan, tetapi kebenaran tanpa kasih adalah sebuah kemunafikan. Jadi kebenaran dan kasih adalah dasar di dalam kita membangun karakter kita untuk memperluas pengaruh didalam komunitas.

 

KESEHATAN (1 Tesalonika 5:23)

Bagaimana hidup kita bisa menjadi pengaruh jika tubuh kita tidak sehat. Kita harus mendorong diri kita untuk menjaga kesehatan kita yang dimulai dengan menyadari bahwa kesehatan adalah bagian kita untuk menjaganya. Kesehatan adalah sesuatu yang tidak mudah, tetapi jika kita tidak melatihnya maka kita tidak akan pernah memulai menjaga kesehatan kita.

 

KELUARGA (Matius 18:19-20)

Keluarga perlu dijaga, segala sesuatu yang tidak kita rawat maka kondisinya akan menurun. Oleh sebab itu untuk memperluas pengaruh kita di dalam komunitas maka kita harus memiliki keluarga yang berbahagia dan mencerminkan kesatuan di dalam Kerajaan Allah.

 

KARIER (Amsal 11:1, Amsal 10:9, Amsal 21:8, Amsal 28:6)

Kita harus memperluas pengaruh kita di marketplace melalui kejujuran. Kejujuran adalah sesuatu yang langka di dunia ini, tetapi jika kita menjadi pribadi yang jujur dan lurus maka hidup kita akan diberkati. Akan ada banyak tantangan dalam kejujuran tetapi kita harus berpegang teguh dalam hidup jujur.

 

KOMUNITAS (Lukas 13:20-21)

Ragi dan garam bersifat infiltrasi,dengan jumlah yang sedikit mampu memberikan pengaruh dan dampak yang luar biasa. Untuk bisa memperluas pengaruh kita didalam komunitas kita harus bisa menjadi garam yang dibutuhkan banyak orang, bukan menjadi berlian yang dikagumi tetapi tidak dibutuhkan semua orang. Roti bisa terasa enak dan mengembang dengan baik karena ragi, tetapi ragi tidak pernah dipuji dan diingat. Jika hidup kita ingin menjadi pengaruh jangan harapkan pujian dan selalu diingat, yang penting Tuhan selalu mengingat kita.

 

KEUANGAN (2 Timotius 3:1-2)

Segala sesuatu memang membutuhkan uang, karena uang adalah alat. Pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Sebagai Kingdom Influencer, justru kitalah yang harus menjadikan uang sebagai hamba sehingga hidup kita tidak dikendalikan oleh uang. Uang akan menjadi akar kejahatan jika dicari dengan cara yang tidak benar dan dipergunakan untuk memuaskan kedagingan kita, namun kita akan merasa puas jika kita mencarinya dengan benar dan dipergunakan dengan benar untuk kemuliaan nama Tuhan. Kita akan selalu kekurangan uang jika kita gagal mengelola uang yang kita miliki. Bagaimana kita dapat menjadi berkat jika kita selalu merasa tidak cukup.

Kita akan memperluas pengaruh dalam kehidupan kita jika kita berhasil mengembangkan dan mengelola ketujuh hal ini. Andalkan Tuhan senantiasa dalam hidup kita maka kita akan cakap menanggungnya. Amin. (RCH).