MEMPERSAKSIKAN KRISTUS

MEMPERSAKSIKAN KRISTUS 

Bacaan Setahun: 
Rat. 2,  Mzm. 77 

“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kisah Para Rasul 20:24)

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kita dihadapkan dengan situasi yang penuh dengan masalah, tantangan dan hambatan yang beragam. Tetapi, kita dituntut bukan untuk lari menghindari permasalahan tersebut, melainkan menyelesaikannya hingga tuntas sesuai amanat yang diberikan kepada kita. Hal inilah yang disebut dengan komitmen. Komitmen berarti tindakan atau sikap dalam melakukan sesuatu dengan penuh tanggung jawab hingga tuntas.

Mengenai hal komitmen, dalam Kisah Para Rasul 20:24 dikisahkan perpisahan Rasul Paulus dengan penatua-penatua Jemaat Efesus di kota Miletus. Rasul Paulus menyampaikan pesan kepada penatua-penatua sebelum perpisahannya dengan mereka dan ia juga membagikan kesaksiannya akan tantangan dan proses dalam mewartakan Injil Kristus yang kini juga menjadi bagian dari tugas penatua-penatua Jemaat Efesus untuk ikut berpartisipasi sebagai pewarta Kabar Baik.

Dapat disimak bahwa Rasul Paulus juga meneguhkan penatua-penatua untuk bertekun dalam iman dan memohon oleh rahmat perlindungan kuasa Roh Kudus untuk menuntun mereka dalam menjalankan karya penggembalaan atas umat Allah. Rasul Paulus juga tidak lupa untuk berpesan agar tetap waspada akan ajaran-ajaran sesat yang mampu menyimpangkan mereka dari jalan kebenaran sejati yakni Kristus Sang Jalan Kebenaran dan Hidup.

Sikap dan keteladanan Rasul Paulus kepada penatua-penatua Jemaat Efesus di Kota Miletus merupakan suatu pembelajaran bahwa semua orang Kristen dipanggil untuk mempersaksikan Kristus dalam kehidupan sehari-hari di tengah dunia yang semakin tidak memberikan kepastian dan berujung pada kebinasaan kekal. Tugas mempersaksikan Kristus adalah suatu kewajiban karena merupakan amanat Agung dari Kristus sendiri atas orang percaya yang kemudian juga ditegaskan kembali oleh Rasul Paulus.

Mempersaksikan Kristus berarti menyatakan ajaran, karya dan pribadi Kristus melalui kehidupan kita kepada orang-orang di sekitar kita. Hal ini nampak melalui tutur kata, tindakan dan sikap yang kita lakukan kepada orang lain. Mempersaksikan Kristus juga berarti siap menanggung resiko yang akan dihadapi bahkan merelakan nyawa kita sendiri. Ketangguhan dalam menanggapi tugas tersebut bukan oleh kekuatan kita sendiri melainkan oleh Kuasa Roh Kudus, daya ilahi yang memampukan kita mewujudkan kehendak Allah. Komitmen mempersaksikan Kristus hendaknya dipandang sebagai panggilan Ilahi yang luhur, sebab Allah menghendaki kita sebagai alat-Nya untuk menegakkan Kerajaan Allah di atas bumi. (AH)

Questions:
1. Siap sediakah kita menerima resiko dalam mempersaksikan Kristus?
2. Apakah motivasi kita dalam mempersaksikan Kristus ?

Values:
Dengan iman yang teguh, kita harus memegang komitmen dalam mempersaksikan Kristus hingga Tuhan memanggil kita pulang.

Kingdom’s Quotes:
Marilah mempersaksikan Kristus melalui kehidupan sehari-hari yang dipenuhi dengan tantangan, penderitaan, cobaan dan masalah, sebab melalui proses inilah umat Tuhan ditempa dalam menjalani panggilan Ilahi.