MEMPERSEMBAHKAN DIRI SEBAGAI KORBAN YANG HIDUP
Bacaan Setahun:
Mzm. 59, Hak. 19, Roma 1
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati” (Roma 12:1)
Ketika Rasul Paulus berbicara tentang ‘korban’, baik orang Yahudi maupun orang Romawi memahami konsep ini sebagai bentuk persembahan kepada penguasa langit dan bumi. Dengan membawa hewan kurban, manusia berharap untuk keselamatan dan kemakmuran. Konsep agama adalah mempersembahkan sebagian milik kita sebagai bentuk ketaatan.
Namun, Rasul Paulus menganjurkan konsep ‘ibadah’ yang berbeda bagi orang Kristen, yaitu mempersembahkan diri sendiri sebagai kurban yang hidup. Lalu, bagaimana prakteknya? Dan mengapa kita sebagai orang Kristen harus melakukannya? Kata ‘ibadah’ atau ‘ibadat’ di sini bukanlah melakukan ritual agama, tetapi praktek kehidupan sehari-hari sebagai orang Kristen. Jadi, cara hidup orang Kristen menjadi ‘kurban yang hidup’ adalah hidup sebagai pelayan Tuhan, yaitu semua kehidupannya menjadi milik Tuhan, atau hidupnya dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Setiap hidup kita seharusnya menjadi jawaban doa bagi kehidupan orang lain. Mengapa?
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Kor. 6:20).
Diawali karena Kristus telah menyerahkan dirinya sebagai korban penebus dosa, dengan harga tubuh dan darahNya di kayu Salib, maka Rasul Paulus mengharapkan kita merespons dengan menjadikan tubuh kita kurban yang hidup, yang artinya kita diciptakan untuk tujuan berbuat kebaikan. “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah” (Ibrani 13:16)
Termasuk harta milik kita dan talenta kita, semua adalah milik Allah, sehingga sudah seharusnya kita memakai harta milik kita dengan ‘persetujuan’ Nya, untuk kemuliaan nama-Nya. (DD)
Questions:
1. Apa arti ‘korban’ dalam konsep agama pada umumnya ?
2. Bagaimana mempersembahkan tubuhmu sebagai korban yang hidup ?
Values:
Sang Raja sudah memberikan keteladanan dengan Ia sendiri menjadikan diri-Nya korban yang hidup.
Kingdom Quotes:
Prinsip kehidupan yang harmonis terjadi jika ada orang yang rela berkorban untuk menutupi kekurangan orang lain.