MEMPRAKTIKKAN KASIH DAN PENGAMPUNAN

Bacaan Setahun: 
Yer. 20-22 
Ibr. 4 

MEMPRAKTIKKAN KASIH DAN PENGAMPUNAN 

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13)

Kasih dan pengampunan perlu senantiasa ada di dalam kehidupan bergereja agar gereja menjadi sehat dan bertumbuh. Setiap jemaat dapat memiliki hubungan yang indah dan harmonis di dalam Kristus. Dalam artikelnya yang berjudul “Mengampuni : kuasa untuk merubah masa lalu”, Lewis Smedes menulis, “Ketika Anda mengampuni seseorang, berarti Anda memperbarui ingatan Anda tentang diri orang tersebut.” Namun tidak sedikit orang yang menolak untuk mengampuni, meski tahu bahwa mengampuni itu mulia, bahkan bermanfaat!

Bagi Paulus, pengampunan seperti peperangan. Jika orang Kristen tidak mau saling mengampuni, itu berarti memberi Iblis kesempatan untuk memecah belah tentara Kristus. Paulus mendorong jemaat Kristus untuk tidak menimbulkan kepahitan, walau orang tersebut bersalah terhadap jemaat. Orang yang bersalah memang harus ditegur! Tetapi jangan berhenti sampai di situ. Harus diingat juga perlunya pengampunan. Tindakan mengampuni menegaskan pengampunan Allah dalam diri orang itu. Efesus 4:31-32, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Bila saat ini Anda mengingat seseorang yang bersalah terhadap Anda, ingatlah supaya kamu saling mengampuni, sebagaimana Kristus telah mengampuni kamu. Dalam kehidupan bergereja pasti ada anggota jemaat yang berbuat salah. Terhadap jemaat demikian, marilah kita mempraktikkan kasih dan pengampunan. Marilah kita menegur dengan kasih yang lemah lembut, mengampuni mereka yang bersalah, dan menghibur mereka yang lemah dan terpuruk agar mereka dipulihkan, diterima kembali dalam komunitas, dan bangkit dari keterpurukannya.

2 Korintus 1:12, “Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.” Amin (AU)

Questions:
1. Apakah Anda adalah orang yang suka mengampuni Mengapa?
2.Menurut Anda, mempraktikkan kasih dan pengampunan itu bagaimana?

Values:
Marilah kita menegur dengan kasih yang lemah lembut, mengampuni mereka yang bersalah, dan menghibur mereka yang lemah dan terpuruk agar mereka dipulihkan.

Kingdom Quote:
Kasih yang berdampak itu yang dipraktikkan, bukan sekedar dibicarakan.