MENAWAN PIKIRAN DAN MENAKLUKKANNYA KEPADA KRISTUS

MENAWAN PIKIRAN DAN MENAKLUKKANNYA KEPADA KRISTUS 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 21, 2 Taw. 9-10 

“Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.” (2 Korintus 10:5)

Di dalam ayat-ayat sebelumnya, Rasul Paulus mengatakan: “Memang kita masih hidup di dunia, namun kita tidak menggunakan cara-cara dunia, kita tidak menggunakan senjata duniawi ketika berjuang, tetapi kita menggunakan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah..”.

Seringkali kita menemukan fakta bahwa orang berkompromi pada kelemahannya dengan alasan yang klasik; “Kan kita masih hidup di dunia, masih hidup di dalam daging, jadi wajarlah kalau kita masih bisa jatuh di dalam dosa..” Apakah alasan ini dapat dibenarkan? Apakah alasan ini dapat ditolerir bila kita tahu kebenaran firman Tuhan bahkan mengajarkannya pada orang lain? TIDAK! Kitalah yang mengeraskan hati dan berusaha melakukan pembenaran diri dengan alasan-alasan yang klasik. Tuhan tidak dapat diajak kompromi. Hitam ya hitam, putih ya putih. Tidak ada area abu-abu di mata Tuhan.

Oleh sebab itu, untuk bisa sampai kepada hal menawan pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, Rasul Paulus menegaskan hal apa saja yang harus kita lakukan, agar tidak jatuh bangun di dalam perkara duniawi?

Pertama, apa pun kendala-kendala yang kita hadapi, jangan sekali-kali menyelesaikannya dengan cara-cara duniawi. Bila kita memiliki firman Tuhan, maka bacalah, temukan solusi dariNya di dalam alkitab yang kita baca.

Kedua, jangan menggunakan senjata duniawi untuk mengatasi masalahmu. Senjata duniawi berbicara mengenai cara-cara Mesir, hikmat duniawi, mengandalkan kekuatan manusia.

Ketiga, mematahkan siasat orang, dan menghancurkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia. Banyak orang pintar di dunia ini. namun, karena mereka tidak hidup takut akan Tuhan maka mereka berusaha mempengaruhi followers mereka dengan siasat-siasat yang mereka bangun. Seolah mereka adalah sang pemberi solusi. Kalau kita menyadari siapa Pencipta kita, maka kita akan memahami dan membedakan mana yang merupakan pikiran Allah, dan mana yang bersumber dari pikiran manusia atau siasat manusia.

Nah, bila ketiga cara ini kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari, maka kita pasti diberi kemampuan untuk menawan segala pikiran yang tidak berkenan, termasuk pikiran kita sendiri atau logika kita. Tidak akan mudah bagi kita terjebak di dalam kelemahan atau dosa kita dengan alasan-alasan yang klasik. Kita akan berani berkata tidak pada dosa dan lari meninggalkannya. Roh, jiwa dan tubuh kita dikendalikan oleh Kristus. (LA)

Questions:
1. Mengapa manusia cenderung kompromi dengan kelemahan yang ia miliki?
2. Apa saja yang harus kita lakukan agar tidak jatuh bangun di dalam kelemahan kita?

Values:
Pikiran adalah medan peperangan, itulah sebabnya kita harus menaklukkannya selaras dengan pikiran Kristus.

Kingdom’s Quotes:
Kita mungkin masih hidup di dunia ini, namun kita bukanlah tawanan dunia! Pastikan hidup kita adalah tawanan Kristus, yang menawan seluruh hidup kita di dalam kehendakNya.