Tiga tahun terakhir saat Pandemi adalah masa-masa paling sulit bagi umat manusia. Orang yang belum lahir baru dalam Kristus, pasti merasa ketakutan. Orang Kristen yang tidak memahami Firman Tuhan dan tidak memiliki pengenalan pribadi dengan Yesus, pasti akan ada dalam ketakutan.
DILEMA KITA
Keterpisahan dengan Allah terjadi sejak kejatuhan Adam dan Hawa, hal ini menjadi sebuah dilema bagi umat manusia. Sejak kejatuhan umat manusia (Kejadian 3), maka dosa serta kematian memasuki dunia. Manusia terpisah dengan Allah dan ada di bawah perbudakan dosa.
KONDISI KITA
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 2:23)
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. (Roma 5:6)
Banyak orang berusaha berbuat baik agar mengalami keselamatan dan terlepas dari perbudakan dosa. Namun ini tidak mungkin terjadi, karena keselamatan hanya bisa didapatkan melalui iman kepada karya penebusan Yesus. Perbuatan baik hanyalah akibat dari keselamatan yang telah diterima dengan iman.
SOLUSI ALLAH
Allah dan sorga itu kudus. Karena itu hanya Allah yang kudus yang bisa turun menjelma menjadi manusia, lalu menjadi kurban yang kudus dan sempurna untuk menebus umat manusia.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)
Allah mengirim anak-Nya untuk menebus kita, sehingga kita menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya, dan kita diadopsi menjadi anak-anak Allah (Efesus 1:4-5) dan menerima warisan.
7 HAL YANG ANDA WARISI KETIKA MENJADI SEORANG PERCAYA:
- Diangkat (diadopsi) menjadi anak Allah, serta menjadi pangeran (prince) dan putri (princess) dalam kerajaan-Nya. Di saat-saat sulit ingatlah siapa diri kita dalam Kristus, dan ingatlah bahwa dunia ini bukan rumah kita.
- Anda menjadi seorang teolog. Memiliki kerinduan belajar Firman, sehingga bisa membedakan baik dan jahat, serta dilindungi dari kesesatan.
- Anda memiliki akses langsung kepada Allah melalui doa.
- Anda didaftarkan di dalam pasukan Allah yang hidup dan memasuki peperangan rohani. Saat percaya kepada Kristus, maka kita menjadi musuh setan, sehingga harus berjaga-jaga karena kita dan orang-orang dekat kita menjadi sasaran serangan setan.
- Anda secara otomatis memulai sebuah hidup penuh penganiayaan dan penderitaan.
- Anda menjadi bagian dari sebuah keluarga global yang disebut Gereja.
- Anda dipanggil menjadi seorang misionaris untuk melaksanakan Amanat Agung.
DUNIA TEMPAT KITA HIDUP
Dunia tempat kita hidup sedang mengalami masa akhir yang sukar, terjadi banyak bencana alam, inflasi terjadi di seluruh dunia, dan ekonomi akan runtuh. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, menjadi pemfitnah, memberontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, serta tidak mempedulikan agama (2 Timotius 3:1-5). Dunia akan membenci kita (Yohanes 15:18-19). Setiap kita sebagai individu harus bisa memberikan jawaban yang benar saat ditanya: “Mengapa engkau menjadi orang Kristen?”
ALLAH DI PIHAK KITA
Sebagai orang percaya, kita harus yakin bahwa Allah di pihak kita, sehingga tidak ada sesuatupun yang bisa melawan kita, bahkan tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Roma 8:38-39). Hal ini dijamin melalui Roh Kudus yang dimeteraikan dalam hidup kita sebagai jaminan penebusan kita (Efesus 1:13-14).
APA ISTIMEWANYA KITA?
Kita diciptakan sebagai karya istimewa Allah, sebagai sesuatu yang dahsyat dan ajaib (Mazmur 139:13-14). Ia menciptakan kita dengan sebuah tujuan yang mulia, yaitu sebagai pemberita Firman bagi sesama umat manusia.
Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:4-5)
JANJI YANG KEKAL
Janji penyertaan Tuhan bagi kita adalah janji yang kekal, yang berlaku selama kita hidup di bumi, bahkan terus berlanjut ketika kita telah dipanggil pulang ke rumah Bapa di sorga. Saat kita masih di bumi, kita tidak perlu takut, karena Ia berjanji memberikan damai sejahtera bagi kita (Yohanes 14:27).
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yohanes 14:1-2).
PENGHARAPAN YANG PENUH BERKAT
Pengharapan bagi kita adalah penyertaan Tuhan yang sempurna saat kita masih hidup di bumi. Pada saat kita dipanggil pulang ke rumah Bapa, maka kita akan dibangkitkan untuk berkumpul bersama orang-orang percaya dan bersama Tuhan Yesus di sorga yang mulia.
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. (1 Tesalonika 4: 13-14)
Ia menyediakan langit dan bumi yang baru bagi kita (Yesaya 65:17), bahkan Ia akan menghapus semua memori kita. Segala persoalan, kesulitan bahkan tragedi yang pernah kita alami akan terhapus dari ingatan kita. Di sorga kita akan menikmati terang Tuhan dan ikut memerintah sebagai raja (Wahyu 22: 5).
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. (Wahyu 21:4)
PENGHAKIMAN TAKHTA PUTIH YANG BESAR
Namun ada konsekuensi yang akan dialami bagi orang-orang yang tidak percaya, yaitu namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan dan dilemparkan ke dalam lautan api.
Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
(Wahyu 20:11,15)
Ayat Wahyu 20:15 adalah ayat yang paling mengerikan. Apakah kita yakin bahwa nama kita ada tertulis di kitab kehidupan?
DORONGLAH ORANG-ORANG DI SEKITAR KITA
Selama masih ada kesempatan, tugas kita adalah mendorong sesama kita untuk datang kepada Yesus, untuk percaya kepada Yesus, mengikut Yesus, dan menantikan Yesus. Amin. (VW)