Bacaan Setahun:
Hos. 3-6
Rm. 10
“Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Matius 4:5-6
Jika pencobaan yang pertama yang dialami Yesus bertujuan agar Ia tidak percaya kepada Bapa-Nya, maka pencobaan yang kedua mencobai Yesus untuk terlalu percaya kepada Bapa-Nya, sehingga mencari bahaya dengan cara meloncat dari bubungan Bait Allah. Setan juga sering mencobai kita untuk menjadi terlalu ‘percaya’ kepada Allah. Kita harus benar-benar bisa membedakan mana yang tindakan iman, dan mana yang ‘mencobai Tuhan’. Misalnya: Sengaja berurusan dengan kuasa gelap, karena ‘percaya’ Allah bisa melindungi. Sengaja makan makanan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti lindungi dari sakit penyakit, seperti sengaja makan durian berlebihan, atau makan sate kambing padahal punya riwayat hipertensi. Sengaja tidak belajar saat ujian karena yakin bahwa Tuhan menolong memberikan jawaban ujian. Itu semua disebut “mencobai Tuhan”. Dalam pencobaan kedua, setan menggunakan Firman Tuhan (Mazmur 91:11-12) yang disalah-tafsirkan untuk mencobai Yesus. Karena itu kita perlu waspada, tidak setiap orang yang menggunakan ayat-ayat Alkitab memberikan pengajaran yang benar. Penyesat bisa mencari-cari dasar Alkitab untuk mendukung pandangan mereka. Sebagai contoh untuk diwaspadai adalah orang-orang Saksi Yehova yang menggunakan Yohanes 14:28 untuk mengatakan bahwa Yesus lebih rendah dari pada Bapa, padahal ayat itu jelas menyoroti Yesus sebagai manusia. Kita harus mengerti bahwa dalam Yohanes 10:30, yang menyoroti Yesus sebagai Allah, dikatakan bahwa Yesus dan Bapa adalah satu. Demikian juga ada yang menggunakan 2 Korintus 8:9 untuk menekankan bahwa orang kristen harus kaya, padahal kalau kita membaca konteks dari ayat tersebut, jelas bahwa yang dimaksudkan adalah kaya secara rohani (spiritualitas), bukan kaya jasmani (harta benda di bumi).
Satu hal yang harus kita perhatikan adalah setan juga tahu (dan hafal) Alkitab. Ia tahu Firman yang telah diberikan Tuhan dan bahkan mengakuinya. Karena itu kalau kita tidak mau belajar dan menghafal Firman Tuhan, kita akan dengan mudah ditipu oleh “pengetahuannya” akan Firman Tuhan yang menyesatkan, terutama dalam penerapannya. Mencobai Tuhan juga berarti memaksakan kehendak agar Tuhan melakukan apa yang kita inginkan sekarang juga. Dan biasanya perilaku memaksakan kehendak hanya dilakukan oleh anak kecil, orang yang belum dewasa. Bagaimana dengan Anda? (JB)
Questions :
1. Berikan contoh yang Anda ketehui tentang penggunaan Firman Tuhan namun dengan penerapan yang salah.
2. Menurut Anda apa yang disebut dengan mencobai Tuhan?
Values :
Kalau kita tidak mau belajar dan menghafal Firman Tuhan, kita akan dengan mudah ditipu oleh “pengetahuan iblis” akan Firman Tuhan yang menyesatkan, terutama dalam penerapannya.
Orang dewasa mengerti bahwa sebuah kebenaran jika diterapkan dengan cara yang salah hanya akan berbuahkan kesalahan.