MENDENGAR SUARANYA

MENDENGAR SUARANYA 

Bacaan Setahun: 
Yos. 3-5 , Ams. 19 

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27)

Mendengarkan musik merupakan suatu kesenangan tersendiri buat saya, apalagi ketika semua pekerjaan sudah selesai dan memiliki waktu santai. Menggunakan earphone akan membuat saya lebih fokus untuk mendengarkan alunan musik, terutama musik klasik.

Suatu sore sesampainya di rumah dari kantor gereja, sambil ditemani secangkir kopi hangat, saya duduk di sofa sambil memasang earphone di kedua telinga saya untuk mendengarkan musik. Saat musik mulai mengalun dan saya mulai menikmatinya, tiba-tiba ada suara yang cukup mengganggu. Suara itu berasal dari rumah depan yang memang sedang direnovasi, dan sore itu rupanya para tukang bekerja lembur. Saya merasa tidak nyaman ketika suara mesin pemotong keramik terdengar bersamaan dengan alunan musik yang saya nikmati. Singkatnya, saya tidak dapat menikmati alunan musik dengan baik karena ada suara-suara lain yang sangat mengganggu. Saya memutuskan untuk pindah ke kamar, meninggalkan secangkir kopi hangat di meja kecil dekat sofa, supaya bisa mendengarkan alunan musik tanpa ada gangguan suara-suara yang lain.

Hal itu adalah kejadian sehari-hari yang biasa kita temui. Namun, bagaimana jika itu berhubungan dengan diri kita dan Tuhan? Yohanes 10:27 berkata, “Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu.” Setiap kita yang percaya kepada-Nya, mutlak harus mendengarkan suara-Nya lewat kebenaran Firman Tuhan. Sebagai tuntunan kehidupan kita, sebagai teguran saat kita melenceng dari kebenaran dan menguatkan saat kita lemah. Saat kita berada dalam masalah, Firman Tuhan memberikan kemampuan untuk kita tetap bertahan. Masalahnya, seringkali kita tidak fokus kepada FirmanNya. Fokus kepada situasi dan keadaan bahkan kesulitan yang kita alami, seringkali merupakan suara-suara lain yang mengganggu saat kita berjalan dalam kebenaran Firman-Nya. “Jangan takut, Aku menyertai engkau”, semua perkataan itu tidak dapat kita percayai dengan sungguh-sungguh, karena masalah dan persoalan kita ijinkan untuk mengganggu suara-Nya.

Masalah memang tetap ada, tetapi suara Tuhan juga tetap ada selamanya. Tergantung dari setiap kita, tetap terfokus kepada Firman-Nya atau tetap mengijinkan masalah dan persoalan ikut masuk dan mengganggu pendengaran kita akan suara-Nya? Sehingga kita tetap takut dan menjadi lemah. Berubahlah untuk tetap fokus mendengarkan suaraNya. (JK)

Questions:
1. Bisakah masalah dan persoalan tidak hadir dan mengganggu kehidupan kita?
2. Apakah Firman Tuhan sudah menjadi alunan musik yang indah dalam kehidupan kita?

Values:
Masalah memang tetap ada, tetapi suara Tuhan juga tetap ada selamanya.

Kingdom’s Quotes:
Jika suara Tuhan menjadi alunan musik yang indah, maka ketenangan akan menjadi bagian dalam kehidupan kita.