MENEMUKAN KEKUATAN YANG BARU
Bacaan Setahun:
1 Raj. 4-5 ,Yak. 2
“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:29-31)
Burung Rajawali adalah burung yang berumur panjang, sekitar 70 tahun. Namun, di pertengahan hidupnya, burung ini mengalami fase ketidakberdayaan pada paruhnya. Paruhnya menjadi semakin panjang dan melengkung sehingga sulit baginya mematuk mangsanya. Kukunya juga menjadi panjang dan melengkung ke dalam, sehingga sulit baginya menangkap mangsanya. Bulunya juga semakin tebal, membuatnya kurang lincah. Pada fase ini, rajawali harus membuat keputusan antara mati perlahan atau terus meneruskan kehidupannya. Jika ia memilih untuk meneruskan kehidupan, ia harus melakukan tindakan yang menyakiti dirinya sendiri. Ia terbang ke tebing yang tinggi dan sunyi, lalu mematuk-matukkan paruhnya ke tebing hingga paruhnya terpotong, menggores-goreskan jari-jarinya ke tebing hingga kukunya tanggal semua, dan mencabuti bulu-bulunya yang tebal. Setelah itu, ia berdiam diri selama beberapa bulan tanpa makan. Hingga akhirnya, paruhnya tumbuh kembali, kukunya tumbuh, dan bulunya tumbuh. Saat inilah burung rajawali menemukan kembali KEKUATAN YANG BARU.
Firman Tuhan yang tertulis di atas menggambarkan bahwa orang-orang yang menantinantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan yang baru, seperti rajawali yang menemukan kembali kekuatan seperti masa mudanya.
Berapa banyak di antara kita yang di pertengahan kehidupan mengalami kelesuan dan rasa frustrasi. Kehidupan terasa lesu dan tanpa gairah. Kegagalan demi kegagalan menghadang, persoalan-persoalan tak henti-hentinya. Mengapa ini bisa terjadi? Mungkin karena kita lebih fokus pada masalah kita daripada pada kuasa Tuhan.
Ayub adalah contoh orang yang mengalami penderitaan dan kegagalan di pertengahan usianya. Anak-anaknya tiba-tiba meninggal, bisnisnya bangkrut, istrinya mencelanya, tubuhnya sakit, dan teman-temannya menyalahkannya. Ia memiliki banyak alasan untuk protes kepada Tuhan karena ia adalah seorang yang saleh dan taat. Ia punya alasan untuk menyerah dan mengakhiri hidupnya. Awalnya, ia memprotes Tuhan atas semua penderitaan yang ia alami. Namun, akhirnya ia mengakui kuasa Tuhan dan menyesali semua keluh kesahnya. Ia dipulihkan, memperoleh semangat yang baru, dan mampu mendoakan teman-temannya yang telah menyalahkannya. Ia bertemu dengan hadirat Tuhan, dan segala yang ia kehilangan dikembalikan dua kali lipat.
Jika saat ini Anda berada di usia pertengahan dan mengalami keterpurukan, ingatlah bahwa ini bukan akhir. Ada pepatah dalam bahasa Inggris yang mengatakan “life begins at forty” (kehidupan dimulai pada usia 40 tahun). Usia pertengahan adalah saat kehidupan yang sebenarnya dimulai. Hiduplah seperti rajawali, temukan fase “kekuatan yang baru”. Jangan menyerah, tetapi bersemangatlah. Teladani kehidupan Ayub, berharaplah dan nantikan Tuhan, dan temukan kekuatan yang baru. Jangan pensiun, tetapi hidupkan kembali semangat Anda. Don’t retire but refire! (DD)
Questions:
1. Pernahkah Anda mengalami kegagalan yang parah ditengah usia kehidupan Anda?
2. Apakah menurut Anda masih ada harapan dan menemukan kekuatan yang baru?
Values:
Apapun keadaan warga Kerajaan tak mungkin Sang raja meninggalkannya.
Kingdom Quotes:
Orang yang bangkit dari kegagalan akan menyadari bahwa Tuhanlah sumber kekuatanNya.