MENGAMPUNI KESALAHAN
Bacaan Setahun:
Ibr. 12, Kel. 16:1-17:16, Amsal 7:6-27
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain. Sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13)
Bulan ini kita akan banyak belajar mengenai pemulihan hubungan, yaitu dengan mengampuni kesalahan. Ayat pembuka yang kita baca dalam renungan hari ini, bukan saja nasihat Rasul Paulus yang berlaku kepada jemaat di Kolose, namun juga kepada setiap kita yang membacanya. Jujur, kita tidak luput mengalami yang namanya ‘putus hubungan’. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami putus hubungan dengan sesamanya; salah paham, cekcok, berseteru, merasa tidak dihargai, perbedaan pendapat, bahkan sampai urusan duit. Kalau sudah dalam kondisi kronis yang seperti ini, biasanya kita sulit untuk mengampuni, kita membutuhkan konselor, yang dapat mendamaikan kita dengan pihak yang berseteru dengan kita
Beberapa hal yang perlu kita pahami di dalam hal mengampuni kesalahan. Pertama, jangan keraskan hatimu! Kedua, pembalasan bukan hak kita. Ketiga, kita adalah pribadi yang lebih dulu menerima pengampunan. Kalau ada hubungan yang sedang rusak, putus, kelihatannya sudah tidak bisa diperbaiki, maka mari kembali kepada firman Tuhan. Mengampuni kesalahan adalah langkah yang tepat. Untuk bisa mengampuni kesalahan orang lain kita harus memiliki hati yang lemah lembut, sehingga hati kita penuh dengan kemurahan dan belas kasih. Sebab tidak mungkin hati yang keras bisa mengampuni. Sebelum kita memulai untuk membalas kesalahan orang lain dengan tidak memberi maaf, ingatlah bahwa kita sama sekali tidak punya hak untuk melakukan pembalasan, karena pembalasan adalah haknya Tuhan. Jangan mendahului Tuhan. Oleh sebab itu, serahkan saja pada Tuhan apa yang kita alami, ijinkan Tuhan yang bertindak. Ingatlah, sebelum kita bisa mengampuni, Tuhan lebih dahulu sudah mengampuni dosa-dosa kita. Jadi, jelas tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain, bahkan memperbaiki hubungan yang telah putus.
Iblis selalu berupaya membuat permusuhan, merusak hubungan, bahkan menghancurkan kehidupan manusia. Jangan mau tertipu olehnya! Rasul Paulus menasihatkan, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain…!” “Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya.” (Amsal 27 : 17), artinya kita pasti akan mengalami benturan-benturan dengan sesama kita, namun sabarlah seorang terhadap yang lain, jangan menyikapi dengan emosi, jangan terbawa perasaan, sehingga kita pahit, marah, lalu bermusuhan. Miliki hati yang besar dengan memberi pengampunan. (LA)
Questions:
1. Sebutkan hal apa saja yang harus kita pahami di dalam hal mengampuni kesalahan?
2. Apa yang harus kita lakukan ketika mengalami benturan-benturan dengan sesama?
Values:
Anda tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga dengan membawa kepahitan, kekecewaan, dan kesalahan orang lain.
Kingdom’s Quotes:
Mengampuni kesalahan orang lain tidak membuat kita menjadi pecundang, sebaliknya membuktikan bahwa kita lebih dari pemenang.