MENGAPA BERMUSUHAN KARENA BEDA PENGAJARAN

MENGAPA BERMUSUHAN KARENA BEDA PENGAJARAN 

Bacaan Setahun: 
Im. 9-10 
Mat. 25 

“Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.” (Roma 14:4)

Alkisah zaman dahulu ada dua orang sahabat Yakobus dan Paulus. Mereka sudah bersahabat sejak lama meskipun prinsip hidup mereka berbeda. Yakobus berprinsip bahwa hidup itu harus ada perencanaan dan persiapan untuk hari esok, oleh karena itu dia berusaha untuk menabung. Sementara Paulus berprinsip yang penting percaya kepada Tuhan, tidak perlu kuatir akan hari esok. Namun walaupun berbeda tetapi mereka tetap bersahabat baik.

Suatu ketika, mereka melakukan perjalanan jauh dan untuk itu mereka masing-masing membawa bekal perjalanan. Tetapi di luar perencanaan, bekal mereka habis sebelum tiba. Untung saja Yakobus membawa cukup uang sehingga mereka tidak sampai kelaparan di perjalanan. Kesempatan itu dimanfaatkan Yakobus untuk meledek Paulus, “Hari ini terbukti kalau prinsip hidup saya yang benar. Seandainya tidak, hari ini kita pasti kelaparan. Makanya kamu itu harus berubah seperti saya”. Sebaliknya Paulus tidak mau kalah, “Justru karena saya percaya saja, Tuhan tetap memelihara hidup saya melalui kamu”. “Ah, dasar Paulus ..” Yakobus ngomel, tetapi mereka lalu tertawa bersama.

Dalam Alkitab kita bisa menemukan prinsip-prinsip kebenaran yang sepertinya berbeda bahkan bertolak belakang seperti yang terdapat dalam Roma 14:5-6 “Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.” Dalam hal ini sebenarnya tidak ada masalah, tetapi yang terjadi adalah orang saling menghakimi dan bahkan bisa saling bermusuhan dan dalam catatan sejarah gereja, sempat terjadi perang saling membunuh karena perbedaan doktrinal. Doktrin yang seharusnya membawa kepada hidup justru menjadi dasar perpecahan dan permusuhan.

Karena itu kita perlu paham bahwa kebenaran itu bukan untuk diterapkan kepada orang lain, tetapi urusan pribadi dengan Tuhan. Seperti yang dikatakan dalam Roma 14:12 “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.” Jadi yang penting semuanya dilakukan untuk Tuhan, dan wujudnya adalah saling mengasihi. Yakobus dan Paulus mempunyai pandangan yang berbeda, namun tetap saling mengasihi sebagai saudara dalam Kristus. Bagaimana dengan kita? (LS)

Questions:
1. Bagaimana pendapat anda tentang orang yang berbeda pengajaran dengan anda?
2. Apakah Anda dapat membedakan pengajaran yang sehat dan sesat? Bagaimana caranya?

Values:
Karena itu kita perlu paham bahwa kebenaran itu bukan untuk diterapkan kepada orang lain, tetapi urusan pribadi dengan Tuhan.

Kingdom Quote:
Kebenaran bukan untuk dipertentangkan tetapi untuk dilakukan.