MENGAPA ENGKAU MENGANIAYA AKU?
Bacaan Setahun:
Im. 25
1 Tim. 5
“Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu” (Kisah 26:14-15).
Saulus adalah nama lama Rasul Paulus sebelum bertobat. Saulus secara fisik tak pernah sekalipun berjumpa dengan Yesus. Apalagi sampai ia menganiaya Yesus, tapi mengapa Yesus menuduhnya atau bertanya ‘mengapa engkau menganiaya Aku’ ? Dan Yesus dengan jelas berkata : Akulah Yesus, yang kau aniaya itu.
Kebenarannya adalah ketika Saulus, mengejar-ngejar orang Kristen untuk ditangkap karena dianggap bidat oleh Saulus, maka sebenarnya Saulus sedang menganiaya Yesus sendiri.
Yesus berkata bahwa Ia adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Dan Jika ada seorang yang menganiaya seorang yang percaya bahwa Yesus adalah Kebenaran, maka sebenarnya seorang yang menganiaya itu sedang menganiaya Yesus, Sang Kebenaran itu sendiri.
Sekarang hal apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa ini?
Yang pertama, seandainya ada orang menganiaya kita karena kita percaya bahwa Yesus, Sang Juru Selamat, maka kita tak perlu takut. Mengapa? Karena kita sedang tidak sendiri, tetapi Yesus juga merasakan aniaya yang sama.
Yang kedua, keyakinan kita bahwa percaya Yesus itu adalah Juru Selamat tak lagi bisa tergoyahkan apapun tantangannya. Mengapa? karena kita bisa melihat ke-MahaKuasa-an Yesus yang mau menjumpai Saulus secara supranatural.
Yang ketiga, kita yakin bahwa Yesus adalah Kebenaran, karena seorang sejahat Sauluspun, masih ampuni, diubahkan, dan bahkan dipakai sebagai alat-Nya.
Dan ada satu perkataan lagi yang Yesus katakan saat menjumpai Saulus, Yesus menunjukkan bahwa ia seorang Gembala yang Maha Kasih dan Maha Kuasa yaitu perkataan “sukar bagimu menendang ke galah rangsang” (Kis. 26:14). “Gala rangsang” dalah sebutan untuk tongkat gembala yang berbentuk kait, yang dipakai untuk menjinakkan domba yang tidak penurut untuk mengikuti jalan sang gembala. Di sini Yesus mau berkata kepada Saulus, “Aku adalah benar- benar Tuhan yang Maha Kuasa, dan Aku bagai Gembala yang tak mungkin dikalahkan oleh seekor domba sepertimu. Tongkat-Ku akan membuatmu menuruti segala perintah-Ku.” Jadi hari ini jika Anda menentang Sang Gembala Agung, berhentilah. Ingat bahwa Ia Maha Kuasa. Ada tongkat ‘galah rangsang’ di tangan-Nya yang sanggup menjinakkan siapa saja, termasuk Anda. (DD)
Questions:
1. Pernahkah Anda disakiti gara-gara Anda orang Kristen? Percayakah Anda bahwa Kristus ikut tersakiti?
2. Yakinkah Anda Tuhan Yesus bisa pakai Anda menjadi saksi-Nya?
Values:
Sang Raja selalu menyertai kita baik saat senang ataupun susah. Jangan pernah tawar hati.
Pikirkan bahwa sebenarnya Kristus hidup dalam diri kita senantiasa yang percaya pada Nya.