MENGATASI KESOMBONGAN
Bacaan Setahun:
Bil. 4-5
Titus 3
“Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut” (Amsal 30:32).
Setiap orang memiliki kehidupan, penghidupan dan gaya hidup yang tak sama. Ada yang bergaya hidup minimalis (bergaya hidup seadanya tanpa peduli dengan orang lain). Ada pula yang bergaya hidup normal (bergaya hidup dengan pantas sesuai apa yang ada padanya). Namun ada pula yang bergaya hidup mewah (bergaya hidup gemerlap dengan tujuan mengundang perhatian orang lain). Apakah salah memiliki gaya hidup yang mengundang perhatian orang lain? Apakah di antara kita ada yang merasa sudah rendah hati dengan gaya hidup kita? Apakah di antara kita sadar bahwa diri kita sebenarnya juga memiliki kecenderungan untuk menyombongkan diri? Bagaimana cara mengatasi kesombongan? Mari kita belajar untuk mengatasi kesombongan dan menemukan jalan keluar dari kesombongan.
Yang pertama, mengapa seseorang menyombongkan diri? Seseorang bisa menjadi sombong karena ia ingin terlihat berbeda. Gaya hidup flexing saat ini tengah marak. Flexing adalah istilah yang digunakan untuk pamer kekayaan. Melalui sosial media, flexing semakin mudah dilakukan oleh beberapa orang yang sering disebut dengan julukan sultan. Menurut Merriam Webster Dictionary_kata flexing memiliki arti memamerkan sesuatu atau yang dimiliki secara mencolok.
Para sultan ini memamerkan rumahnya, isi rumahnya, kendaraannya, perjalanan wisata yang mereka lakukan, apa yang mereka makan dan apa saja yang bisa mengundang decak kagum para netizen. Bisa saja semua yang mereka pamerkan itu hasil dari kerja mereka selama ini, atau karena di-endorse dari pengusaha produk tertentu, namun ada pula para sultan ini melakukan skema ponzi seperti yang ada pada film dokumenter Tindler Swindler.
Salah satu tren di tahun 2022 ini adalah flexing. Ya, memang tindakan flexing dilakukan sebagian orang yang dijuluki sultan ini adalah untuk terlihat sebagai orang yang tiada duanya.
Mereka ingin terlihat lebih daripada orang lainnya. Apakah Anda juga memiliki kecenderungan flexing ?
Yang kedua, bagaimana jalan keluar dari kesombongan? Mari kita belajar dari nasihat Firman TUHAN. Belajarlah merasa cukup – 1 Tim 6:8. Kemudian belajarlah mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan diri sendiri – Flp 2:3-4. Jangan berusaha memegahkan diri – Yes 10:15. Jangan pula merendahkan orang lain – Ams 29:23. Mulailah belajar merendahkan diri – Ef 4:2. Kiranya kita semua dapat belajar keluar dari kesombongan. Bagi anak TUHAN tak ada gunanya menyombongkan diri. (DW)
Questions:
1. Mengapa ada orang suka menyombongkan diri?
2. Bagaimana cara mengatasi kesombongan?
Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah adalah pribadi yang mau hidup dalam standar Kerajaan Allah.
Kingdom Quote:
Hiduplah dalam gaya hidup dan standar Kerajaan Allah dan nikmatilah pemeliharaan Allah.