MENGEMBANGKAN KARUNIA IMAN

MENGEMBANGKAN KARUNIA IMAN 

Bacaan Setahun: 

Ima. 20-21 
Mrk. 7 

“Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan” (Ibrani 11:24-27).

Perjalanan spiritual Musa di mulai ketika ia memutuskan menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Saya percaya Musa bisa mengambil keputusan yang ekstrim seperti itu karena Allah telah memberikan karunia iman kepada Musa.

Karunia iman membawa perubahan yang besar di dalam kehidupan Musa. Karunia iman telah membentuk manusia rohani Musa menjadi kuat dan dewasa, sekali pun mungkin saat itu ia belum terlalu memahami definisi iman seperti apa. Tetapi, saya percaya Allah lah yang telah mengaruniakan iman kepadanya, sehingga ia dapat mengambil keputusan yang ekstrim.

Iman tiap-tiap orang tidak sama kadarnya, demikian pula kedewasaan rohani tiap-tiap orang tidaklah sama. Iman seseorang bertumbuh atau tidak, tergantung bagaimana tiap-tiap orang mengembangkan karunia iman tersebut. Surat Ibrani 11 berkata: “Karena iman, Musa tidak lagi memikirkan hal-hal yang duniawi, ia tidak lagi mengarahkan pandangannya kepada Mesir, tetapi kepada UPAH”. Demikian halnya bagi orang yang mengembangkan karunia iman, akan membawanya memandang segala sesuatu dengan kacamata iman. Ukuran yang ia pakai bukan lagi hal-hal jasmani, melainkan hal-hal rohani. Makanya bagi orang-orang yang imannya belum sampai ke sana, maka pasti akan mengalami benturan-benturan atau konflik batin.

Cara pikir, cara pandang, cara hidup orang yang mengembangkan karunia iman sangat berbeda dengan orang yang masih kanak-kanak di dalam kerohanian, dan yang imannya belum sampai di sana. Hanya karunia iman yang memampukan seseorang mengingini perkara sorgawi lebih dari perkara duniawi. Hanya karunia iman yang sanggup menumbuhkan cinta seseorang kepada Kristus lebih dari perkara-perkara yang fana. Hanya karunia iman yang membawa orang percaya sampai kepada kekekalan, yaitu iman kepada Anak Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan.

Pada akhirnya, Yesus pun mempertanyakan, “Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi? ” (Lukas 18:8b). Pastikan setiap kita mengembangkan karunia iman seiring pertumbuhan kerohanian kita. Iman bertambah melalui pengenalan akan Allah yaitu suka membaca dan merenungkan firman-Nya. Iman bertambah ketika kita masuk di dalam proses pendewasaan rohani – diuji – dimurnikan – dibenarkan. (LA)

Questions:

1. Apa saja yang terjadi di dalam perjalanan spiritual orang percaya yang memiliki karunia iman?

2. Bagaimana cara mengembangkan karunia iman?

Values:
Karunia iman haruslah diaktivasi baru kita dapat melihat dan mengalami iman yang bertumbuh dan berkembang.

Kingdom Quote:
Menerima karunia iman sama artinya kita menerima tanggung jawab untuk mengembangkannya!