Hari-hari ini, perubahan demi perubahan sangat cepat terjadi. Di dalam setiap proses tersebut, kita harus beradaptasi. Gereja, pekerjaan, pelayanan, dan lain-lain harus beradaptasi dengan meminta hikmat Tuhan. Jika perlu, kita harus berani ‘banting setir’ untuk dapat beradaptasi.
Sesuai tema bulan ini, delevop adalah melakukan segala daya upaya terbaik untuk mencapai suatu tujuan. Dalam Kejadian 1:26-27 manusia diberi kuasa agar bisa men-develop setiap potensi dan talenta kita untuk menggali kekayaan. Namun potensi dan talenta itu tidak berkembang karena dosa dan kesalahan kita, yang tidak kita bereskan. Jika mengikuti ibadah tanpa pertobatan, maka potensi dan talenta yang ada pada kita tidak mungkin bisa berkembang.
Bagaimana langkah-langkah untuk mengembangkan potensi diri kita?
MEMPERLUAS WAWASAN/PENGETAHUAN
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (Amsal 1:7)
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. 8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. (2 Petrus 1:5-8)
Jangan pernah berhenti belajar. Sumber hikmat adalah Tuhan, karena itu kita perlu membaca Firman Tuhan untuk men-downloadnya ke pikiran kita. Jika kita lebih dikuasai oleh kedagingan daripada hikmat Tuhan, maka kehancuran akan terjadi. Hari-hari ini kita harus mengantisipasi apa yang akan terjadi di depan dengan hikmat Tuhan.
MENGEMBANGKAN GAMBAR DIRI YANG SEHAT
Kita harus tahu bahwa kita sangat berharga di mata Tuhan.
Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat? (Ayub 7:17-18)
Kita harus tahu bahwa kita sangat berharga di mata Tuhan. Landasi cara pandang kita dengan apa kata Tuhan, bukan apa yang dikatakan dunia atau kata orang terhadap kita. Tuhan sangat mengasihi kita. Latar belakang pendidikan bukanlah penghalang. Jangan melihat diri kita kecil. Tuhan mau kita menjadi kepala dan bukan ekor. Dan di saat situasi sukar, kita harus ‘move on’.
TEMUKAN KEKUATAN DI BALIK PERKATAAN/PIKIRAN.
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Pikiran yang ‘mumet’ harus ditaklukkan kepada Kristus. Percayalah bahwa Tuhan pasti menolong. Jika satu pintu tertutup, maka tujuh jalan akan dibuka oleh Tuhan. Segala sesuatu dimulai dari hati. Kita berbeda dengan hewan, karena kita memiliki akal budi. Jadikan akal budi untuk menavigasi perasaan kita, sehingga kita tidak menjadi emosional, tetapi bisa menahan diri.
LEPASKAN MASA LALU, BIARKAN DIA PERGI
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Filipi 3:13-14)
Jadikan kegagalan maupun keberhasilan di masa lalu sebagai pengalaman. Ampuni dan kasihilah orang-orang yang menyakiti kita di masa lalu. Jangan hidup dalam masa lalu, tetapi hidupilah masa sekarang, karena ada hal-hal besar yang mau diberikan Allah kepada kita di masa-masa sulit ini. Kita harus tetap maju men-develop potensi yang ada, karena Tuhan bisa mengembalikan semua yang hilang, bahkan lebih banyak dari yang kita pikirkan dan doakan. Jangan pernah meninggalkan ibadah dan komunitas sel. Komunitas sel adalah keluarga di mana kita saling berbagi, menguatkan dan menasehati.
TEMUKAN KEKUATAN DI TENGAH-TENGAH KEADAAN YANG PALING BURUK.
Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?”Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. (2 Raja-raja 6: 15-17)
MEMBERI DENGAN SUKACITA
Kehidupan kita harus menabur dan menuai. Tidak hanya uang, tetapi juga tenaga, waktu, perhatian dan lain-lain. Pada waktunya kita akan menuai dengan sukacita. Jangan kita mementingkan diri sendiri. Harus murah hati untuk menabur dan memberi.
Melalui 6 langkah ini, kita akan terus mengalami develop agar setiap tujuan Tuhan di dalam hidup kita bisa digenapi. AMIN. (VW).