MENGENDALIKAN MATA DAN MENJAUHI DOSA

MENGENDALIKAN MATA DAN MENJAUHI DOSA 

Bacaan Setahun: 
Yeh. 23-24, Wahyu 10 

“Aku telah berjanji untuk mengekang mataku agar tidak memandang anak gadis dengan penuh hawa nafsu” (FAYH – Ayub 31:1).

Mata dianggap sebagai jendela jiwa, dan apa yang kita izinkan mata kita lihat dapat memiliki dampak besar pada pikiran dan perbuatan kita. Ayub adalah sosok yang penuh hikmat, dan dia memahami bahwa menjaga mata dari memandang dengan hawa nafsu adalah langkah awal untuk menjauhi dosa.

Ayub adalah seorang pria yang normal dan memiliki dorongan manusiawi, yakni nafsu. Namun, dia tidak membiarkan nafsu ini membawanya ke dalam dosa. Sebaliknya, ia memutuskan untuk mengendalikan diri dan menjaga mata agar tidak melihat wanita dengan hawa nafsu yang dapat mendorongnya ke dalam dosa.

Pada zamannya, teknologi seperti gadget dan internet belum ada. Jika sudah ada, mungkin akan lebih sulit bagi Ayub untuk menjaga matanya agar tidak memandang gemerlapnya dunia ini dengan nafsu. Kita yang hidup dalam era modern dengan akses mudah ke berbagai konten, kita wajib lebih waspada dan harus lebih berhati-hati.

Pesan Ayub mengingatkan kita untuk menjaga mata kita, terutama dalam dunia yang dipenuhi dengan godaan visual. Konten yang menggelorakan nafsu dan keinginan duniawi seringkali hanya sejauh jari kita dari ponsel atau layar komputer kita. Oleh karena itu, disiplin diri dalam menjaga apa yang kita lihat menjadi semakin penting.

Yohanes, dalam suratnya, juga memberikan peringatan dalam 1 Yohanes 2:15-16 (AYT), “Janganlah mencintai dunia ini atau hal-hal yang ada di dalam dunia. Jika seseorang mencintai dunia, kasih Bapa tidak ada di dalam dia. Sebab, semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging, keinginan mata, dan kesombongan hidup tidak berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”

Ia menekankan pentingnya tidak mencintai dunia dan apa yang ada di dalamnya. Ia menjelaskan bahwa cinta dunia dapat memisahkan kita dari kasih Bapa. Semua yang terdapat di dalam dunia, seperti keinginan daging, keinginan mata, dan kesombongan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus menjauhi godaan dunia yang dapat meracuni hati dan jiwa kita.

Pesan dari Ayub dan Yohanes menjadi pengingat penting bagi kita. Kita harus menjaga mata kita dari hal-hal yang dapat menggelorakan nafsu dan membawa kita ke dalam dosa. Disiplin diri dalam hal ini adalah tindakan bijak yang akan membantu kita tetap teguh dalam iman dan menjauhi godaan dunia. Dengan mengendalikan mata kita dan menjaga hati kita dari segala macam pencemaran, kita dapat menjalani kehidupan yang bebas dari godaan dosa dan hati nurani kita tidak tercemar oleh dosa. (DH)

Questions:
1. Bagaimana kita dapat mengendalikan mata kita agar tidak terpengaruh oleh godaan dunia yang menggelorakan nafsu?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari Ayub dan Yohanes tentang pentingnya menjaga hati dan menjauhi dosa dalam dunia yang penuh dengan godaan visual dan keinginan duniawi?

Values:
Mata adalah jendela jiwa, dan apa yang kita izinkan mata kita lihat dapat mempengaruhi hati dan perbuatan kita.

Kingdom’s Quotes:
Disiplin diri dalam menjaga apa yang kita lihat adalah langkah awal untuk menjauhi dosa dan godaan dunia.