MENGERJAKAN KESELAMATAN

MENGERJAKAN KESELAMATAN 

Bacaan Setahun:

Kis. 8:1b-25, Ul. 33-34, Ayub 20

“Saudara-saudara yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:12-13)

Bulan ini kita memasuki bulan Paskah, di mana kita memperingati kemenangan Yesus di Bukit Golgota atas maut dan kutuk dosa, demikian juga pada hari ketiga setelah peristiwa Golgota kita merayakan kebangkitan-Nya, yang membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas maut dan kerajaan maut, Dia memberi hidup yang kekal bagi setiap orang yang pecaya kepada-Nya dan yang mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Setiap kita yang menerima keselamatan di dalam Tuhan Yesus, kita tidak boleh berhenti hanya sampai di fase menerima, jangan cepat puas hanya karena sudah diselamatkan. Kita harus melangkah lebih lagi, yaitu fase mengerjakan keselamatan. Ketika berada di fase ini, kita membutuhkan Roh Kudus yang memberi kita kekuatan dan kemampuan untuk melakukannya. Mengerjakan keselamatan adalah sebuah tindakan iman yang dikerjakan terus-menerus, dengan tekun, dan didasari oleh kasih akan Kristus. Kita tidak dapat mengerjakan keselamatan dengan kekuatan sendiri, Allah yang mengerjakan di dalam kita, yang mendorong kita untuk melakukannya.

Rasul Paulus mengatakan, “Kamu senantiasa taat, karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar”. Jadi, ketaatan akan mendorong kita tetap mengerjakan keselamtan. Tidak mungkin orang yang tidak taat bisa tetap mengerjakan apa yang diperintahkan. Selanjutnya, rasul Paulus mengatakan mengerjakan keselamatan dengan rasa takut dan gentar, bukan hanya ketika Paulus hadir tetapi lebih lagi ketika rasul Paulus tidak hadir. Artinya, dilihat atau tidak dilihat, ada pemimpin atau tidak ada pemimpin, kita memiliki kesadaran hadirat Tuhan mengelilingi kita, kita menghormati kehadiran-Nya, sehingga kita bisa mengerjakan keselamatan dengan tekun.

Mengerjakan keselamatan yang terutama di dalam kasih. Kedua, di dalam iman. Ketiga di dalam perbuatan baik yang memuliakan Tuhan. Ketiga hal ini saling memiliki keterkaitan, tidak bisa dipisahkan. Dan ketiga hal ini dibangun di atas dasar Firman Tuhan. Kita harus tertanam di dalam gereja lokal, di dalam komunitas orang-orang percaya agar bisa saling membangun dan saling menguatkan. Gereja lokal dan sebuah komunitas rohani akan mendorong kita untuk mempraktikkan kasih, iman, dan perbuatan baik yang memuliakan nama Tuhan. Tidak hanya itu, melalui itu juga kita dibentuk, diproses, dan semakin dimurnikan, sehingga tujuan Ilahi dapat dimanifestasikan melalui kehidupan kita orang-orang yang telah ditebus dan menerima keselamatan. (LA)

Questions:

1. Apa yang harus kita miliki unuk bisa tetap mengerjakan keselamatan?
2. Di dalam hal apa sajakah kita harus mengerjakan keselamatan?

Values:

Setiap kita yang telah lebih dulu menerima dan mengalami kasih Tuhan, pasti rindu hidupnya dipakai untuk memuliakan Tuhan, i nilah langkah awal kita mengerjakan keselamatan.

Kingdom’s Quotes:

Kekristenan yang bertumbuh dewasa, tidak berhenti sampai di fase menerima keselamatan, tetapi akan mengerjakan keselamatan itu terus-menerus sampai finishing great.