MENGHIDUPI BUDAYA KERAJAAN

MENGHIDUPI BUDAYA KERAJAAN 

Bacaan Setahun:
Yes. 10-13, Why. 6

“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan.” (2 Tawarikh 34:2-3)

Raja Yosia adalah yang terakhir dari raja Yehuda yang hidup benar di hadapan Tuhan. Ia diangkat menjadi raja Yehuda pada usia 8 tahun dan pada usia 16 tahun ia mulai dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan dan 4 tahun kemudian ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala. Jika kita mempelajari kitab Tawarikh dan kitab Raja-raja maka kita bisa melihat bagaimana keridupan bangsa Israel, khususnya kerajaan Yehuda pada zaman itu. Sesungguhnya raja Yosia tidak mendapatkan teladan yang baik dari ayahnya. Raja Amon ayahnya melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, demikian juga kakeknya raja Manasye juga melakukan apa yang jahat. Bahkan Raja Manasye menyesatkan bangsa Yehuda dalam penyembahan berhala dan menuntun kepada kejahatan yang begitu gelap. (2 Raja-raja 21:9).

Raja Yosia merupakan raja yang cukup unik, pengangkatannya sebagai raja dalam usia yang sangat muda yaitu 8 tahun. Meskipun dalam usia muda, ia tetap memiliki cara pemerintahan yang berbeda dengan ayah maupun kakeknya. Raja Yosia juga mencari Tuhan dengan kesungguhan hati, artinya bahwa dasar pemerintahan yang akan dibuatnya tetap diawali dengan penyerahan diri dan pertolongan Allah. Sikap Raja Yosia ini menunjukkan bahwa pemerintahan yang benar hanya bisa terjadi ketika Allah Sang Pemilik kehidupan berperan di dalam proses kehidupannya. la selalu melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri. Ia hidup dalam budaya Kerajaan Allah yang jauh berbeda dengan budaya kehidupan dunia bahkan di masa pemerintahannya ia kembali memajukan budaya Kerajaan Allah yang telah lama mati. Sekalipun dalam usia yang masih sangat muda, ia sudah mampu membedakan mana yang benar dan berkenan kepada Allah sehingga ia dimampukan untuk memerintah sebagai raja selama 31 tahun.

Bahkan di masa pemerintahannya, ia menjauhkan segala berhala, mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patungpatung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu. Tulang-tulang para imam dibakarnya di atas mezbah-mezbah mereka. Demikianlah ia mentahirkan Yehuda dan Yerusalem. (2 Tawarikh 34:4-5)

Rasul Paulus juga pernah mengingatkan Timotius, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12). Demikian pula di dalam kehidupan kita sebagai warga Kerajaan Allah, kita harus hidup dalam budaya Kerajaan Allah. budaya kerajaan Allah bukan berfokus kepada hal-hal lahiriah, tetapi berfokus kepada kualitas-kualitas batin seperti karakter, nilai-nilai, norma, etika dan moralitas serta hidup di dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus sebagaimana Raja Yosia kerjakan pada masa pemerintahannya. (RSN)

Questions:
1. Apa yang dikerjakan raja Yosia untuk memajukan budaya Kerajaan Allah pada masa pemerintahannya?
2. Bagaimana sikap kita sebagai warga Kerajaan hidup sesuai dengan budaya Kerajaan Allah?
Values:
Hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah menunjukkan bahwa Allah sang Pemilik kehidupan berperan di dalam setiap proses kehidupan warga Kerajaan untuk memajukan budaya Kerajaan Allah.

Kingdom’s Quotes:
Kedewasaan tidak ditentukan seberapa banyak umur kita, tetapi seberapa besar peran kita dalam menghidupi budaya Kerajaan Allah dan hidup benar di dalamnya.