MENGHINA TUHAN
Bacaan Setahun:
Yoh. 6 , 1 Taw. 2
“Mengapa engkau MENGHINA TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mataNya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon” (2 Samuel 12:9)
Menghina menurut kamus bahasa Indonesia artinya merendahkan atau meremehkan atau menganggap tidak penting. Daud adalah seorang yang sebenarnya lembut hatinya, artinya ia mudah berbelas kasihan. Tentu saja ia sangat sadar bahwa Tuhanlah yang menolongnya menjadikan ia menang dalam beberapa peperangan dan akhirnya berkenan menjadikannya Raja Israel. Namun yang mengherankan saat ia menjadi Raja dan sedang berjaya, ia menjadi lupa daratan.
Saya bisa membayangkan pasti tak ada maksud Daud dengan sengaja “menghina” Tuhan. Awal kejadiannya adalah ketika ia bermain api dengan istri Uria, Betsyeba. Dapat dipastikan juga dari awal tak ada sama sekali maksud Daud merencanakan pembunuhan Uria dengan mengirim ke medan laga terdepan. Semua diawali ketika Daud ‘lupa diri’ dan tergiur dengan Betsyeba istri Uria. Skenario terburuk mengirim Uria ke medan laga terdepan terjadi karena Daud gagal menjalankan skenario terbaiknya, yaitu gagal meminta Uria pulang ke rumah untuk tidur dengan istrinya, dengan maksud menutupi aibnya karena Betsyeba telah hamil.
Seandainya ia bukan Raja, tak mungkin ia dengan ceroboh berselingkuh dengan Betsyeba. Kekuasaan dan nafsu membuatnya tidak peka. Ia merasa dapat mengatur semuanya. Namun, ia lalai, ia ceroboh, bahkan ia jahat dan kejam. Di mata manusia ia tetap sempurna tanpa salah, namun ia telah menghina Tuhan. Ia lah yang merencanakan menumpahkan darah orang tak bersalah tanpa tangannya terpercik darah. Tangannya bersih namun hatinya kejam. Ia menghina Tuhan, karena ia telah menganggap Tuhan tidak penting bahkan menganggap Tuhan tidak ada, hanya demi nampak ia terhormat.
Pelajarannya adalah hati-hati dengan kekuasaan, karena kekuasaan akan membuat kita cenderung tidak peka, akibatnya kita cenderung memakai kekuasaan demi kesenangan dan kepentingan kita. Dengan mudahnya kita meremehkan, memanfaatkan, bahkan mengorbankan bawahan karena kekuasaan absolut kita. Semua demi untuk menutupi kesalahan kita. Tanpa kita sadari, semua tindakan kita ini telah menghina Tuhan. (DD)
Questions:
1. Mengapa Daud bertindak menghina Tuhan?
2. Apakah sebenarnya yang diartikan dengan menghina Tuhan?
Values:
Bagi warga Kerajaan, menghina Sang Raja bukan hanya perkataan verbal, tetapi berlaku jahat dan tak adil kepada orang yang ada di bawah wewenang kita
Kingdom’s Quotes:
Ujian bagi seorang yang berkuasa adalah ‘Power Abuse’, yaitu menyalahgunakan kekuasaan hanya untuk keuntungan diri sendiri.