MENGINGAT KEBAIKAN TUHAN | Pdt. Yusuf Sutrisno

Yesus pun menjadi besar dan makin arif, serta dikasihi oleh Allah dan manusia.
(Lukas 2:52-FAYH)

Hidup ini lebih penting daripada segala materi yang kita miliki. Kekayaan tidak dapat melindungi kita. Di masa-masa ini yang kita perlukan adalah mendapat perlindungan, pemeliharaan dan penyertaan Tuhan. Karena itu marilah kita hidup mendekat kepada Tuhan. Ketika kita semakin dekat dengan Tuhan Yesus, maka kita menjadi semakin serupa dengan Dia. Keserupaan dengan Tuhan Yesus seharusnya membuat kita semakin dikasihi oleh Allah dan manusia. Kepribadian Kristus yang penuh kasih, kemurahan hati, kesabaran akan semakin nyata dalam kehidupan kita.

Iman percaya dan ketakutan dalam diri seseorang memiliki kekuatan yang sama.  Iman percaya memiliki kekuatan menghasilkan mujizat, sedangkan ketakutan memiliki kekuatan menghasilkan penyakit dan kehancuran. Saat ini kita semua menghadapi begitu banyak tantangan yang muncul dari dunia fisik, dunia roh bahkan dari dunia maya (internet). Untuk itu kita perlu terus mengembangkan diri kita agar memiliki karakter Yesus dalam hidup kita. Langkah-langkah yang harus kita lakukan agar hidup kita terus mengembangkan diri untuk memiliki karakter Kristus adalah:

INGATLAH SEGALA KEBAIKAN TUHAN ATAS HIDUP KITA.

Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. (Ulangan 8:2)

Kita seharusnya sudah mati. Karena itu bersyukurlah jika sampai saat ini kita masih diizinkan hidup. Bahkan kita perlu selalu bersyukur karena kita menerima keselamatan, disertai Roh Tuhan dan diberkati berlimpah-limpah. Saat ini jika kita diberkati dengan kesehatan kita perlu lebih sungguh-sungguh mengucap syukur atasnya. Orang yang diberkati dengan materi berlimpah, namun jika sakit-sakitan maka materi tersebut tidak ada gunanya. Jika saat ini kita hanya bisa makan dengan menu sederhana, tetaplah bersyukur dan bersukacita atasnya. Dalam hal ini kita diperhadapkan dengan dua pilihan tetap taat berjalan sesuai kehendak Tuhan atau memberontak kepada Tuhan.

Saat kita mengalami sakit atau tertekan, maka sifat atau karakter asli kita akan keluar. Izinkan Tuhan membentuk karakter kita, karena hanya orang yang berkarakter baik, hati yang bersih yang bisa bertemu dengan Tuhan.

BELAJAR BERSABAR

Arti kata sabar adalah ketahanan mental dalam menghadapi situasi atau kondisi yang ada.

Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. (Lukas 4:1)

 

Situasi yang kita hadapi berubah-ubah, Yesus pun mengalami situasi yang sulit di padang gurun. Karena Bapa yang baik pasti menguji anaknya agar berkualitas. Ujian datang melalui iblis.Ia juga menggunakan Firman Tuhan dan mencuri sebagian dari Firman Tuhan untuk mencapai maksudnya. Karena itu kita harus waspada. Tidak semua orang yang berseru “Tuhan, Tuhan” akan masuk ke dalam kerajaan sorga. Jangan pernah lari dari pencobaan. Sabar dan tabah dalam ujian akan membuat kita naik tingkat ke level yang lebih tinggi. Pandemi ini diizinkan Tuhan agar kita disiplin dan fokus menyembah Tuhan dan tidak berfokus kepada hal-hal duniawi.

MENGALAMI TUHAN SECARA PRIBADI

Pengalaman pribadi bersama Tuhan akan membuat kita yakin bahwa kita adalah milik Tuhan. Kita harus menjaga api dan semangat untuk tetap menyala dalam melayani Tuhan. Jangan biarkan pertemuan kelompok sel menjadi vakum. Ketika kita datang secara berkomunitas mencari Tuhan, maka Ia akan menggenapi janji-Nya untuk memelihara kehidupan umat-Nya.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

 

Ketika bangsa Israel berjalan di padang gurun, maka tiang api dan tiang awan memimpin dan menyertai mereka. Bangsa Israel terpelihara sempurna. Pakaian dan kasut mereka tidak rusak selama 40 tahun. Kebutuhan makanan dan minuman mereka tercukupi. Bahkan gunung batu pun bisa menyemburkan air. Namun banyaknya mujizat tidak menjamin bahwa kita bertobat, karena itu teruslah mengucap syukur untuk setiap mujizat kebaikan Tuhan yang kita alami. Selalu miliki keyakinan bahwa janji Tuhan ya dan amin, pasti digenapi atas umat-Nya. Amin. (VW)