Menjadi Pemuda Yang Tangguh | Pdt. Christy Indra Tjiptamulya

Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul Paulus kepada Timotius, maka sekarang adalah waktunya untuk kita menuntun dan mengarahkan anak-anak agar hidup di dalam Tuhan, serta menjadi teladan di dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesuciannya.

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Timotius 4:12)

Sepanjang hari Daud menanti-nantikan tuntunan Tuhan, apa yang Tuhan mau sampaikan kepadanya dan apa yang harus dilakukan. Kita harus membimbing anak-anak kita seperti halnya membimbing jemaat yang baru bertobat atau yang belum bertumbuh dewasa, untuk terus meminta tuntunan Tuhan melalui Firman-Nya (Mazmur 25:4-5).

 

Hal-hal yang harus kita ajarkan agar anak-anak tumbuh menjadi pemuda yang tangguh:

MENGHORMATI ORANG TUA

Anak-anak harus diajarkan untuk menghormati orang tua dan setiap orang yang lebih tua dari mereka. Juga menghormati orang-orang yang bekerja di rumah, termasuk tukang sampah sekalipun. Kepada anak-anak rohani harus kita tanamkan sikap untuk menghormati Gembala Komsel Kerajaan, Gembala Sektor, dan Gembala Wilayah, karena ini adalah perintah Tuhan.

Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (Ulangan 5:16)

Ketika kita menghormati orang tua, di manapun kita berada kita akan diberkati dengan umur panjang dan juga akan baik keadaan kita, bahkan selalu beruntung karena Tuhan yang membuatnya begitu.  Hal ini juga diajarkan dalam Efesus 6:2-3.

 

MENJAGA HATI

Tuhan tidak melihat kekayaan, kemampuan atau kepintaran kita. Tuhan melihat hati kita apakah hati kita ini tulus untuk melayani Tuhan, apakah hati kita tulus untuk bekerja, atau sebaliknya apakah di dalam pekerjaan kita mengomel dan menggerutu.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)

Anak-anak harus diajarkan untuk tetap tulus hati dan tidak iri hati kepada saudara-saudaranya, untuk setia melakukan bagiannya masing-masing, karena Tuhan melihat dan memberi upah dengan tepat.  Bekerja dengan ketulusan hati hanya untuk kemuliaan Tuhan.

 

HARUS SALING MENDUKUNG

Anak-anak harus diajarkan untuk saling membantu satu dengan yang lain, melatih kerjasama, tidak ada ‘Superman’ tapi semua satu tim. Ini adalah permulaan penting untuk diajarkan kepada anak-anak kita, juga untuk anak-anak rohani untuk terbiasa hidup rukun saling mendukung satu dengan yang lain, sebagaimana dikatakan Kitab Mazmur 133:1-3 dan Galatia 6:2.

Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. (Galatia 6:2)

Yang kuat harus membantu yang lemah, ini harus kita tanamkan kepada anak-anak sejak kecil sampai sekarang sudah remaja. Hal ini harus kita ajarkan juga kepada jemaat di dalam Komsel, sehingga tidak ada persaingan satu dengan yang lain. Hidup baru bersama Roh Kudus, seharusnya kita bisa kerjasama dan saling mendukung.

 

BERSIH TANGANNYA DAN JUJUR

Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?””Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
(Mazmur 24:3-4)

Kita harus mendidik anak-anak untuk jujur. Nama yang terlanjur mendapat cap penipu sulit sekali untuk diperbaiki dan memakan waktu yang sangat panjang untuk dipulihkan. Karena itu kita juga harus menanamkan kepada anak-anak tidak boleh bohong, harus jujur. Ranking satu di sekolah tidak penting, karena prioritas pertama adalah kejujuran. Ini harus diupayakan konsisten, terus-menerus dan perlu kerja keras.

 

KETEKUNAN

Anak-anak kita juga harus diajar untuk tekun melakukan segala sesuatu, bahkan jika harus mengalami kesengsaraan.

Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. (Kisah Para Rasul 4:22)

Jangan sampai keinginan dunia membuat anak-anak meninggalkan Tuhan Yesus, anak-anak harus dipersiapkan untuk bisa tetap bertekun bahkan jika harus mengalami penderitaan ketika mengikut Tuhan. (Yohanes 16:1-3)

 

MASUK KE DALAM KERAJAAN ALLAH

Tuhan Yesus mengajar kepada seorang Farisi bernama Nikodemus tentang pentingnya dilahirkan kembali untuk dapat melihat dan mengalami Kerajaan Allah.

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus…….: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Yohanes 3:1-6)

Masuk dalam kerajaan Allah dan dibaptis dalam Roh Kudus akan membuat anak-anak mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan. Demikian juga jemaat harus mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan. Mungkin saat ini ada di antara kita merasa sudah tidak berdaya, ada yang di PHK, ada yang ekonominya kembang-kempis, sepertinya tidak ada harapan. Tetapi jika kita ada dalam Kerajaan Allah maka Tuhan akan mengadakan mukjizat, bahkan jaminan pemeliharaan tersedia bagi warga Kerajaan-Nya.

 

BERHARAP KEPADA TUHAN SAJA

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

Melihat situasi dunia sekarang ini, kita harus mempersiapkan diri. Anak-anak harus diajar berharap hanya kepada Tuhan dan tidak bergantung kepada materi yang dimiliki, bahwa kita tidak akan membawa apapun juga ketika kembali ke surga. Jika kita berharap dan menantikan pertolongan Tuhan, maka seperti burung Rajawali, seberat apapun badai kehidupan, maka kita pasti bisa mengatasinya.

 

Demikianlah tujuh hal tadi yang kita harus latih kepada anak-anak kita sehingga bertumbuh menjadi pemuda-pemuda, bahkan bertumbuh dewasa dan hidup mempermuliakan nama Tuhan. Amin. (VW)