MENJADI PEREMPUAN YANG CAKAP

MENJADI PEREMPUAN YANG CAKAP 

Bacaan Setahun: 
Yos. 9-10 ,Ams. 22 

“Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan rajaraja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.” (Amsal 22:29)

Sesuai dengan jadwal bacaan Alkitab tahunan kita, maka hari ini kita tiba pada bacaan di Amsal  22, dan salah satu ayat yang menarik untuk kita renungkan hari ini adalah ayat ke-29. Mengapa demikian? Karena tepat pada hari ini, seluruh masyarakat dan warga Indonesia merayakan hari lahirnya salah seorang pahlawan perempuan Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini, yang sering dirayakan masyarakat Indonesia dengan mengenakan kostum tradisional dari daerahdaerah di Indonesia.

Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879, sebagai putri dari keluarga bangsawan Jawa pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada masa itu hanya perempuan dari keluarga bangsawan saja yang berhak mendapatkan pendidikan, khususnya pendidikan barat, namun terbatas karena tidak dapat mencapai pendidikan tinggi seperti yang diterima oleh laki-laki, sebab kegiatan kaum perempuan terbatas hanya sebatas pekerjaan rumah tangga yaitu mengurus suami dan anak saja. Jadi Kartini dibesarkan dalam pengaruh diskriminasi yang keras, terhadap kaum pribumi, non bangsawan dan perempuan.

Ketika beranjak dewasa, Kartini muda semakin haus akan informasi dan perkembangan dunia luar sehingga ia aktif membaca dan menulis, sehingga ia memiliki banyak teman dari luar Indonesia melalui korespondensi surat menyurat. Beliau tertarik dengan kemajuan perempuan di Eropa sehingga beliau bercita-cita untuk memajukan kaum perempuan pribumi, khususnya dari kalangan non bangsawan, melalui pendidikan. Cita-cita tersebut kemudian beliau wujudkan dalam bentuk sekolah yang dibentuknya di rumahnyan sendiri khusus untuk kaum perempuan. Bagi beliau, hanya dengan meningkatkan kualitas diri dan wawasan melalui pendidikan maka seorang perempuan dapat turut serta dalam perjuangan bangsa secara setara dengan laki-laki. Selain itu lewat pendidikan, perempuan dapat berekspresi secara bebas dan mewujudkan berbagai mimpi, bakat dan ide kreatif yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat luas.

Persis seperti yang dimaksud oleh Amsal 22:29, bahwa seseorang, termasuk perempuan, yang cakap (mahir) dalam pekerjaannya, akan mendapatkan pengakuan dan penghargaan bahkan di hadapan orang-orang terhormat. Kalau hari ini kita melihat ada banyak perempuan yang menduduki jabatan penting di Indonesia, bahkan ada yang pernah menjadi Presiden Indonesia, maka itu adalah hasil dari perjuangan Raden Ajeng Kartini yang bercita-cia bahwa perempuan Indonesia dapat memiliki pekerjaan, posisi dan status yang berharga di masyarakat, dan bukan hanya sekedar mengurusi pekerjaan rumah tangga belaka. Selamat hari Kartini, maju terus perempuan Indonesia dalam karsa dan karyanya, demi Indonesia yang maju. (YMH)

Questions:
1. Menurut Anda, dari manakah seseorang dapat memperoleh kecakapan dalam bekerja?
2. Apa yang menjadi tantangan kaum perempuan Indonesia di jaman sekarang?

Values:
Kualitas wawansan dan kemampuan seseorang dalam bekerja menentukan penghargaan yang akan ia terima.

Kingdom’s Quotes:
Jangan biarkan kegelapan kembali datang, jangan biarkan kaum perempuan kembali diperlakukan semena-mena. –R.A. Kartini–