Tema kita bulan ini adalah Surrender to The King yaitu berserah kepada Sang Raja. Artinya sikap penyerahan atau berserah sepenuhnya dari seseorang kepada otoritas di atasnya. Otoritas tertinggi adalah Raja di atas segala raja, Yesus Kristus Tuhan. Kita berserah, tunduk dan taat kepada Sang Raja. Apapun yang kita hadapi dengan adanya virus Covid-19 ini, kita berserah sepenuhnya. Hiduplah dalam kasih karunia Tuhan yang mampu membuat dari yang mustahil bisa terjadi dalam hidup kita. Dia sanggup membuat mujizat. Mari kita belajar dari satu pribadi yaitu Abraham. Perikop Firman Tuhan dalam Kejadian 22:1-19 tentang Kepercayaan Abraham Diuji. Dari ayat-ayat ini, kita akan belajar tentang mentalitas orang yang berserah.
Paham Penempatan Prioritas Yang Benar
Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
(Kejadian 22:2-3).
Prioritas tertinggi adalah Tuhan, selanjutnya keluarga lalu pelayanan/pekerjaan Tuhan. Ketaatan Tuhan melahirkan mujizat. Taatlah kepada Sang Raja, Yesus Kristus dengan melakukan Firman Tuhan tiap hari.
Mempercayai Anugerah Tuhan Sepenuhnya
“Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” (Kejadian 22:5)
Mezbah adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Hubungan intim dengan Tuhan akan mempengaruhi sikap hati. Hati kita dipenuhi dengan kasih-Nya. Hanya orang yang rendah hati yang bisa mempercayai anugerah Tuhan sepenuhnya.
Bergantung Pada Hikmat Tuhan
Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” Sahut Abraham “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. (Kejadian 22:6-8)
Abraham menjadi teladan dalam keluarga. Ishak sebagai anak tunggal Abraham tentunya banyak belajar tentang ketaatan dari Abraham bapanya. Kita sebagai anak Allah juga harus belajar taat kepada Allah yang setia dan yang mengasihi kita, Dia pasti akan menyediakan yang terbaik bagi kita. Kunci untuk mencapai kehendak Tuhan bukan kepandaian, pengetahuan, talenta, keahlian kita melainkan hati yang berserah kepada Tuhan. Dialah Sumber Hikmat.
Berserah Pada Kedaulatan Tuhan
Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan. Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” (Kejadian 22:9-12)
Tuhan tidak mencari orang yang sempurna tetapi orang yang berserah sepenuhnya kepada-Nya. Pikiran yang diperbaharui adalah hasil dari hati yang berserah. Ketika ada masalah, berserahlah kepada otoritas Kristus yang berdaulat karena kita sudah ditetapkan sebagai orang yang lebih dari pemenang.
Mari warga kerajaan, kita belajar hidup berserah kepada Sang Raja. Dalam tiap masalah yang kita hadapi, percayalah Tuhan selalu punya cara dan jalan keluar yang baru. Mujizat pasti terjadi ketika kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Raja di atas segala raja, Yesus Kristus Tuhan. Halleluyah. Tuhan Yesus memberkati. (RJ)