MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI

MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI 

Bacaan Setahun: 
Yes. 53, Luk. 23,  Mzm. 22 

Sahutnya kepada mereka: “Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” (Yunus 1:12)

Dalam Alkitab Perjanjian Lama, arti nama Yunus sesungguhnya adalah ”merpati”. Merpati adalah burung yang setia kepada pasangannya. Setiap kali, perhatiannya selalu terarah hanya kepada pasangannya. Oleh karena itu pernah ada sebuah lagu pop Indonesia yang diberi judul ”Merpati Tak Pernah Ingkar Janji”. Nah, janji didekatkan dengan sikap burung merpati yang tak pernah mendua hati.

Namun Yunus (Merpati) adalah merpati yang tidak hanya ingkar janji, ia bahkan enggan untuk taat, dan dengan sengaja menolak perintah Tuhan. Sudah jelas bahwa Tuhan memerintahkannya pergi ke Niniwe, tetapi ia malah melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Yunus menunjukkan ketidak-taatannya dengan membayar biaya perjalanannya, naik kapal, pergi jauh dari hadapan Tuhan (Yunus 1:3). Namun, Tuhan menurunkan badai besar ke laut, sehingga kapal terancam karam. Saat itulah awak kapal membuang undi guna mengetahui siapa penyebab malapetaka tersebut. Dan ternyata Yunuslah yang terkena undi. Dengan besar hati ia berkata, ”Aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu” (ayat 12). Lalu ia pun meminta agar orang-orang membuangnya ke laut. Setelah itu dilakukan, laut pun reda. Dan orang-orang di kapal itu menjadi sangat takut kepada Tuhan dan kemudian mempersembahkan korban sembelihan bagi Tuhan dan mengikrarkan nazar (ayar 16).

Saudara, jika kita berani mengaku salah, maka imbas dari sebuah pengakuan dosa adalah masalah bisa selesai. Bahkan orang lain mengakui kekuatan Tuhan. Ketika kita bersalah, apakah kita berani mengakuinya secara kesatria? Atau, kita bersembunyi di balik segala alasan dan ”tidur nyenyak” (ayat 5). Jangan-jangan kita bukan hanya tidak berani mengakui kesalahan kita, tetapi bahkan melemparkan kesalahan kita kepada orang lain. Yunus, ”sang merpati” sempat hendak ingkar, tetapi akhirnya ia mau belajar setia pada Tuhan. Apakah kita juga demikian?

Daud pernah punya kesalahan yang besar pada waktu mengambil Batsyeba sebagai istrinya dan membunuh Uria suami Batsyeba, tetapi Daud mau mengakui dosa-dosanya dan meminta ampun kepada Tuhan. Bagaimana dengan Anda? (AU)

Questions:
1. Apakah Anda pernah membuat kesalahan dan sampai sekarang belum ada pemberesan? Mengapa?
2. Menurut Anda, apakah mengaku dosa itu suatu hal yang memalukan? Diskusikan!

Values:
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)

Kingdom’s Quotes:
Jangan lari dari kesalahan dan tanggungjawab, maka Tuhan akan mengampuni segala dosa kita, dan memulihkannya.