MOMENTUM TRANSFORMASI DIRI

MOMENTUM TRANSFORMASI DIRI 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 102 
Est. 4-7 

Dahulu, kamu mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu, yang mana pada waktu itu kamu berjalan mengikuti jalan dunia, mengikuti penguasa kerajaan udara, roh yang sekarang bekerja di antara anak-anak yang tidak taat. Di antara mereka, kita semua dahulu juga hidup dalam nafsu kedagingan kita, memuaskan keinginan daging dan pikiran kita. Kita pada dasarnya adalah anak-anak durhaka, sama seperti manusia lainnya. (Efesus 2:1-3)

Ketika kita membaca hal ini, maka kita diingatkan kembali bahwa dosa adalah hal yang serius. Dosa bukan sekedar pelanggaran prinsip norma atau moralitas, tetapi dosa adalah sebuah keputusan untuk berkata bahwa saya mau hidup tanpa butuh Tuhan, saya tidak mau dikendalikan oleh Tuhan, artinya saya hidup dibawah kendali “kuasa yang lain” atau dengan pernyataan lain bermakna saya sebenarnya sedang melawan Tuhan. Itu sebabnya dosa punya konsekuensi yang besar yaitu maut (Rm 3:23), tanpa karya penebusan maka kita tidak akan luput dari konsekuensi ini.

Allah dalam kasih sayang yang besar menebus kita melalui anakNya yang tunggal yaitu Yesus Kristus. 2 Kor 5:21, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Tanpa Tuhan Yesus kita semua sudah mati karena dosa, tidak sanggup berubah, tapi syukur kepada Kristus yang berikan solusi. 2 Kor 3:18, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”

Allah tahu persis bahwa kemuliaan (kualitas) itu berasaI DIA, bukan dari kita, dan Allah tahu persis bahwa kita tidak sanggup berubah dengan kekuatan sendiri. Dari sisi Allah jelas bahwa DIA-lah inisiator perubahan, dan DIA-lah sumber kemampuan untuk kita berubah. Jadi bagaimana respon kita? Maukah kita berubah? Dari mana saya memulai untuk berubah? Perubahan harus dimulai kepada tujuan awal Allah, yaitu kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan Sang Pemilik kehidupan. Itulah sebabnya kita dipanggil pada panggilan pertobatan sejati, yaitu menjadikan Yesus Kristus bukan sekedar juruselamat, melainkan menjadi Tuhan dan Raja (pengendali) atas hidup kita. Langkah selanjutnya kemudian membangun kesadaran bahwa saya harus berubah dari semua keadaan kita sekarang dan memiliki hasrat untuk menjadi pribadi yang lebih baik (berkualitas) karena anugerah-Nya. Artinya, mari mengarahkan fokus kita pada DIA Sang Pengubah dan bukan pada upaya perubahan diri sendiri karena kita tidak sanggup dengan kekuatan kita sendiri . (HA)

Questions:
1. Kapan waktu yang tepat untuk berubah?
2. Bisakah kita berubah dengan kekuatan diri sendiri? Mengapa?

Value:
Perubahan harus dimulai kepada tujuan awal Allah, yaitu kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan Sang Pemilik kehidupan.

Kingdom Quote:
Allah adalah ahli perubahan kehidupan yang mengubahkan hidup kita yang hina menjadi pribadi mulia dan untuk tujuan kemuliaanNya.