Bacaan Setahun:
Yeh. 1-3
Gal. 1
MUDA – LUAR BIASA
“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang”Mazmur 127:4-5
Sejarah dunia mencatat bahwa begitu banyak bangsa dilahirkan dari perjuangan anak muda mereka. Hal itu juga berlaku di Indonesia, yang sejak tahun 1908 diawali dengan lahirnya gerakan Budi Oetomo, yang kemudian melahirkan berbagai gerakan-gerakan kepemudaan yang lain. Pada puncaknya kemudian organisasi-organisasi kepemudaan ini kemudian berkumpul bersama pada tahun 1928 dan melahirkan sebuah momentum besar bagi lahirnya bangsa Indonesia yaitu moment Sumpah Pemuda 1928. Belum selesai sampai di sini, pergerakan kaum muda itu terus berlanjut hingga kemudian melahirkan momentum kembali peristiwa rengas dengklok, yang dianggap sebagai sebuah momentum “memaksa“ Ir. Soekarno pada waktu itu untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Ternyata Allah juga memandang pentingnya mempersiapkan orang muda. Firman Tuhan yang kita baca digambarkan di sana bahwa anak muda itu seperti anak panah yang akan diluncurkan oleh pahlawan. Sebuah anak panah yang diluncurkan akan diarahkan menuju suatu sasaran tertentu. Hal ini bermakna bahwa orang-orang muda harus diarahkan menuju sebuah sasaran tertentu. Secara umum sasaran itu bisa berupa sasaran yang sifatnya positif konstruktif, tetapi juga bisa berupa sasaran yang negative destruktif. Adalah keprihatinan bagi kita ketika banyak anak muda kemudian dijadikan teroris yang melakukan berbagai tindakan destruktif, pengrusakan bahkan pengeboman. Tetapi kita juga melihat begitu banyak anak muda yang menjadi kebanggaan bangsa, berprestasi baik di bidang pengetahuan, olah raga, kesenian dan kebudayaan, bahkan Presiden Indonesia, bapak Jokowi melakukan sebuah gebrakan berani dengan memasukkan figure-figur milenial dalam peran-peran pemerintahan.
Jadi siapa yang seharusnya mengarahkan anak-anak muda ini agar mencapai sasaran-sasaran bermakna dalam hidupnya? Firman Tuhan menggambarkan bahwa orang muda seperti anak panah ini di tangan pahlawan. Kata pahlawan di sini bermakna pribadi yang tangguh, pejuang, prajurit yang terampil. Artinya proses membina anak muda tidak pernah boleh dilakukan secara sembarangan. Perlu pribadi-pribadi yang siap berjuang segenap tenaga, memiliki mental yang tangguh, kematangan mental. Hal ini berarti seluruh proses pembinaan anak muda haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh selayaknya pejuang memperjuangkan atau mempertaruhkan dirinya dalam medan pertempuran.
Para orang tua tidak boleh secara asal mengasuh anak-anak muda mereka, gereja sebagai simbol representasi Kristus yang kuat harus memberi perhatian penuh dan sungguh-sungguh untuk seluruh pembinaan anak-anak muda kita. Anak muda tidak boleh dipandang hanya sebagai komoditas atau objek, atau warga kelas dua, melainkan harus diberi perhatian dan usaha perjuangan yang penuh dan berkualitas. Bersediakah kita melakukannya? (HA)
Questions :
1. Bagaimana Anda memandang seorang anak muda?
2. Apakah gereja Anda sudah memperhatikan anak-anak muda dengan maksimal?
Values:
Gereja sebagai simbol representasi Kristus yang kuat seharusnya memberi perhatian penuh dan sungguh-sungguh untuk seluruh pembinaan anak-anak muda.
Jika belum, apa yang akan Anda lakukan?Generasi super tidak bisa dihasilkan dari orang tua atau gereja yang baper.