MUKJIZAT MEMBAWA PERTOBATAN
Bacaan Setahun:
Bil. 8-9
1 Kor. 3
“Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizat-Nya” (Matius 11:20).
Salah satu tujuan Allah memberikan mukjizat-Nya adalah supaya manusia bertobat. Allah mengirimkan api membakar korban bakaran milik Elia dan orang Israel bertobat (1 Raj. 18:20-46); banyak orang bertobat dan memuliakan Allah saat Yesus melakukan mukjizat dengan menyembuhkan orang lumpuh (Luk. 5:17-26); Petrus tercekam oleh kuasa Allah melihat mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus ketika Ia mengirimkan ikan dalam jumlah besar, dan Petrus berseru, “…. Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” (Luk. 5:8). Mengapa Petrus tiba-tiba dicekam oleh perasaan bersalah? Sebab di hadapannya berdiri Anak Allah yang hidup. Dan kuasa Allah yang dinyatakannya membuka matanya bahwa dia adalah manusia berdosa yang membutuhkan Juru Selamat.
Mukjizat yang diperbuat oleh Allah akan mencekam setiap hati manusia sehingga mereka takjub akan kuasa Allah lalu bertobat. Pasti? Ternyata tidak. Beberapa kota dikecam oleh Tuhan Yesus karena mereka mengeraskan hati meskipun kuasa Allah telah dinyatakan dengan dahsyat di kota itu. Keadaan ini tepat seperti yang dikatakan oleh Nabi Yesaya, “_… Engkau memukul mereka, tetapi mereka tidak kesakitan; Engkau meremukkan mereka, tetapi mereka tidak mau menerima hajaran. Mereka mengeraskan kepalanya lebih dari pada batu, dan mereka tidak mau bertobat” (Yer. 5:3).
Dengan cara dari kasar sampai lembut, orang Israel belum saja mau bertobat. Dulu mereka dihajar oleh Allah supaya bertobat, tetapi tetap saja mereka enggan. Sampai akhirnya Allah Bapa mengutus Yesus supaya Ia mendemonstrasikan kuasa Allah, namun toh itu belum membuat mereka sadar dan bertobat juga.
Bangsa Israel sudah begitu bebal. Mukjizat dan perkara ajaib yang terjadi bukanlah jaminan seseorang bertobat. Bahkan menjadi berbahaya kalau orang Kristen mencari Allah hanya sekedar mencari mukjizat-Nya. Meskipun mukjizat terjadi dalam hidup mereka, toh mereka juga tidak bertobat.
Pertobatan yang benar terjadi mana kala kita menerima kasih Allah dalam diri kita. Karena mengalami kasih Allah, maka kita tergerak untuk bertanggung jawab. Kita terdorong untuk mewujudkan buah pertobatan itu dalam hidup sehari-hari. Kita terpanggil untuk melakukan gerakan memisahkan diri dari sumber segala kerusuhan dan kejahatan. Maka bertobat berarti bertindak tegas memutuskan hubungan dengan kejahatan. Bertobat berarti mengangkat senjata iman melawan aneka godaan. Bertobat berarti berwaspada terhadap aneka kemungkinan yang menjauhkan kita dari Allah. Bertobat berarti tidak berdamai dengan sumber kejahatan. Berarti berarti berbalik dan segera mewujudkan hidup baru sesuai kehendak dan perintah Allah. (DH)
Questions:
1. Apa penyebab manusia meskipun mengalami mukjizat tetapi tetap tidak bertobat?
2. Apa syarat orang bisa bertobat?
Values:
Bertobat adalah jurus pamungkas untuk mengalahkan iblis.
Kingdom Quote:
Pertobatan sejati menuntut ketulusan hati untuk berubah.