NEGERI DI ATAS ANGIN

NEGERI DI ATAS ANGIN 

Bacaan Setahun: 

Kej. 15-17 
1 Kor. 5 

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:1-2)

Lolai di Tana Toraja beberapa waktu terakhir ini viral di medsos sebagai negeri di atas angin yang ramai dikunjungi wistawan domestik maupun manca negara. Berada di ketinggian 1250 mdpl dengan lembah sedalam kurang lebih 400 m di sisi timur memang merupakan tempat yang sangat indah untuk menyaksikan terbitnya matahari. Selain karena berbagai fasilitas seperti hotel, café, camping ground dan berbagai fasilitas lainnya, juga prasarana jalan sudah cukup memadai. Di samping itu, udara yang sejuk ikut menambah sensasi tersendiri yang cukup memikat untuk dikunjungi. Jadi tidak mengherankan jika setiap hari ramai dikunjungi wisatawan terutama saat weekend menikmati alam yang sangat mempesona mata dan batin yang sukar menjelaskan apa sesungguhnya yang menarik di situ. Tetapi itulah alam yang tidak dibuat tangan manusia. Alam yang bentuknya acak, tidak simetris, tidak ada yang lurus, tidak ada yang sejajar, tidak seragam dan tampaknya tidak beraturan tetapi justru ada keteraturan dan kehidupan di sana.

Dibandingkan bangunan-bangunan buatan manusia yang tertata sejajar, simetris, lurus tetapi mati, maka alam justru sebaliknya, ada kehidupan di sana seperti yang tertulis dalam Mazmur 19:2 “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya_”. Itulah sebabnya beberapa penelitian membuktikan bahwa terapi kelelahan mental adalah kembali ke alam, beraktifitas dan bahkan tinggal di sana. Kondisi kehidupan manusia, khususnya yang tinggal di kota-kota besar yang penuh dengan persaingan, hiruk pikuk berbagai kepentingan dan keinginan sangat mudah membuat hati galau dan mengalami konflik batin yang tak berujung. Konon hal-hal ini dapat direset di alam karena alam mengajarkan kepada kita kesederhanaan, kembali ke hakekat hidup, apa sebenarnya yang paling penting dalam hidup ini. Sayangnya, banyak orang hanya mengeksploitasi alam untuk kesenangan semata tanpa pernah menyadari ada kehadiran TUHAN di dalam alam ciptaan-Nya.

Puji Tuhan, Alkitab memberikan kepada kita beberapa contoh seperti Raja Daud yang dalam kondisi kelelahan mental dan butuh pertolongan TUHAN, dia pergi ke gunung-gunung dan berseru memohon pertolongan. Puji TUHAN, Daud selalu dapat melihat dan mengalami pertolongan TUHAN. Contoh lain, Tuhan Yesus saat masih dalam status sebagai manusia, seringkali berada baik di gunung maupun di taman untuk berdoa kepada Bapa-Nya. Jadi bagaimana, apakah anda mau mencobanya? (LS)

Questions:
1. Bagi Anda lebih menarik mana, buatan manusia atau buatan tangan TUHAN sendiri?
2. Pernahkah terpikir untuk lebih mencintai buatan tangan TUHAN daripada buatan manusia? Kemudian, apa yang Anda lakukan sebagai tanda mencintai buatan tangan TUHAN sendiri?

Values:
Alam yang bentuknya acak, tidak simetris, tidak ada yang lurus, tidak ada yang sejajar, tidak seragam dan tampaknya tidak beraturan tetapi justru ada keteraturan dan kehidupan di sana.

Kingdom Quote:
TUHAN sumber kehidupan hanya mewariskan kehidupan kepada kita anak-anakNya.