(19) Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.
(20) Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya. (YESAYA 1:19-20)
Kita dibenarkan dan diselamatkan karena anugerah Tuhan. Ketika kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang durhaka. Mungkin ada orang yang mau mati bagi orang baik, tetapi Kristus mati bagi kita ketika kita masih berdosa. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:17)
Hidup ini adalah pilihan, sebagai warga Kerajaan Allah kitapun harus menyesuaikan dengan hukum-hukum yang berlaku di dalamnya. Sebuah hukum Kerajaan yang tertulis dalam Yesaya 19-20 menyatakan bahwa jika kita mau menurut dan mau mendengar, maka kita akan memakan hasil baik, tetapi jika kita melawan dan memberontak, maka kita akan dimakan oleh pedang.
Sebuah kisah yang tercatat dari kehidupan 2 orang Putra Raja Daud bagaimana hukum kerajaan ini ditegakkan. Mereka adalah Salomo dan Absalom. Karena kesalahan yang pernah dilakukan oleh Daud maka pedang berjalan di dalam keluarga Daud. Oleh sebab itu kitapun harus memperhatikan keadaan keluarga kita. Jika tidak ada damai sejahtera dan kerukunan dalamnya, tentunya ada sesuatu yang salah.
Dalam 2 Samuel 18:1-33 diceritakan bahwa terjadi pemberontakan terhadap pemerintahan Daud yang dilakukan oleh Absalom putranya. Sebelumnya Absalom juga pernah membunuh Amnon, putra mahkota Daud. Absalom merasa sakit hati kepada Amnon karena Amnon telah memperkosa Tamar adik perempuannya. Kemudian Absalom juga mempromosikan dirinya sebagai Raja yang mengkudeta pemerintahan Daud. Pada saat Daud sedang memeriksa barisan tentara yang bersama-sama dengan dia. Lalu Daud menyuruh tentara itu maju berperang, sepertiga di bawah perintah Yoab, sepertiga lagi di bawah perintah Abisai, anak Zeruya, adik Yoab, dan sepertiga lainnya di bawah perintah Itai, orang Gat itu. Daud berpesan agar jangan terlalu keras kepada Absalom sekalipun Absalom memberontak kepadanya. Ini hati seorang Bapak yang ditunjukkan kepada Absalom.
Lalu tentara itu maju ke padang menyerang orang Israel, dan terjadilah pertempuran di hutan Efraim. Tentara Israel terpukul kalah di sana oleh orang-orang Daud, dan pada hari itu terjadilah di sana pertumpahan darah yang dahsyat: dua puluh ribu orang tewas. Peperangan yang paling berbahaya adalah perang saudara. Sebab barangsiapa memberontak akan dimakan oleh pedang. Kemudian pertempuran meluas dari sana meliputi seluruh daerah itu, dan hutan itu memakan lebih banyak orang di antara tentara dari pada yang dimakan pedang pada hari itu. Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.
Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya: “Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin.” Yoab berkata kepada orang yang memberitahu kepadanya itu: “Apa? Jika engkau melihatnya, mengapa engkau tidak membanting dia ke tanah di tempat itu juga? Tetapi orang itu berkata kepada Yoab bahwa perintah Raja Daud mereka harus berlaku lunak kepada Absalom. Tetapi Yoab berkata: “Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini.” Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu. Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia. Lalu mereka mengambil mayat Absalom dan melemparkannya ke dalam lobang yang besar di hutan itu, kemudian mereka mendirikan di atasnya timbunan batu yang sangat besar. Dan seluruh orang Israel melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.
Tindakan Yoab yang memberontak kepada perintah Daud. Bagaimana akhir hidup dari Yoab? Di masa tua Daud, Adonia putranya juga berlaku seperti Absalom, ia meninggikan diri dan mau menjadi Raja menggantikan Daud. Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom. Salomo sebagai Raja yang bertahta menggantikan Daud memerintahkan Benaya bin Yoyada untuk memancung Yoab akibat perbuatannya itu. Maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah. Lalu Benaya memancung dan membunuh Yoab, kemudian dia dikuburkan di rumahnya sendiri di padang gurun. Demikianlah darah mereka akan ditanggungkan kepada Yoab dan keturunannya untuk selama-lamanya, tetapi Daud dan keturunannya dan keluarganya dan takhtanya akan mendapat selamat dari pada Tuhan sampai selama-lamanya.”
Contoh lain bagaimana nasib seseorang yang memberontak adalah Izebel (2 Raja-raja 9:30-37), Korah, Datan dan Abiram (Bilangan 16), Yunus yang dimakan ikan besar (Kitab Yunus). Pilihan ada di tangan kita, apakah kita ingin memakan hasil baik atau dimakan oleh pedang? Berlakulah setia dan taat, menurut dan mau mendengar Firman Tuhan sebab barangsiapa melanggar hukum akan menerima akibatnya Amin. (RCH)