OJO DIBANDINGKE

OJO DIBANDINGKE 

Bacaan Setahun: 
1 Sam. 18-19,Mzm. 55, Roma 13 

“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. (Roma 12:6)

Ingat syair lagu Ojo Dibandingke: ”Wong ko ngene kok dibanding-bandingke. Saing-saingke yo I mesti kalah. Tak oyako aku yo ora mampu. Mung sak kuatku mencintaimu”. (terjemahannya: Orang seperti aku kok dibanding-bandingkan. Dibuat persaingan ya jelas kalah. Dipaksa pun aku tidak mampu. Hanya semampuku aku mencintaimu).

Merenungkan syair lagu tersebut, menyadarkan diri kita, bahwa kita tidak mungkin membandingkan diri kita dengan orang lain. Tuhan menciptakan manusia dengan unik, bahkan setiap orang juga diberikan karunia masing-masing. Namun yang terjadi pada zaman ini, manusia sering tidak puas dengan dirinya, mereka selalu membandingkan dirinya dengan orang lain dalam bidang apa pun. Apakah itu kepandaian, pekerjaan, kekayaan, rumah tangga bahkan dalam kehidupan rohani, pelayanan pun sering diperbandingkan. Itulah yang membuat seseorang menjadi angkuh dan sombong, bahkan selalu merendahkan orang lain di sekitarnya.

Mengapa orang bisa sombong akan kelebihan dirinya? Mengapa orang sulit membagi ilmu atau keahliannya kepada orang lain? Mengapa warga gereja pasif sehingga kehidupan gereja tidak dinamis? Sebab tidak sungguh menghayati bahwa karunia adalah pemberian Allah bukan miliknya sendiri. Jika setiap orang Kristen menyadari kebenaran ini, pastilah kualitas pelayanan gereja akan berbeda dari yang kini kita miliki. Memang di sana sini kita temui gereja yang maju karena cukup banyak warganya yang menggunakan berbagai karunia yang mereka miliki dalam berbagai pelayanan. Namun mengingat tiap orang pasti memiliki karunia yang berbeda, kita harus lebih mengajarkan dan mempraktekkan karunia-karunia yang Tuhan berikan demi kemajuan gereja-Nya.

Karunia yang berlainan, adalah karunia yang berasal dari Tuhan untuk kepentingan bersama yaitu Gereja-Nya. Tuhan yang maha bijak pasti memberi karunia-karunia yang berbeda-beda itu dengan maksud tertentu. Sebab itu jangan kita abaikan apalagi disalahgunakan. Yang diberi karunia bernubuat harus melakukan dengan iman. Nubuat tidak sama dengan ramalan. Ramalan bersifat spekulatif, tidak didasari iman yang benar. Bernubuat atau menyuarakan suara kenabian adalah tindakan iman yang taat kepada Tuhan yang memberikan pesan yang bersifat teguran, penghiburan, peringatan, petunjuk, selalu dengan tujuan membangun dan menguatkan, baik jemaat secara keseluruhan maupun seseorang secara pribadi. Juga karunia melayani, mengajar, menasihati, dan lain-lain. Harus dilakukan dengan sikap benar dan dengan tujuan membangun Gereja Tuhan. Anda setuju? (AU)

Questions:
1. Karunia apa yang Tuhan percayakan kepada Anda saat ini?
2. Sudahkah Anda melayani gerejaNya dengan karunia yang Tuhan percayakan? Saksikan!

Values:
Seorang warga Kerajaan seharusnya hidupnya untuk melayani Sang Raja sebab kehidupannya adalah sebuah kasih karunia dariNya.

Kingdom Quotes:
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 1 Petrus 4:10