OPERASI AKAR KEHIDUPAN

OPERASI AKAR KEHIDUPAN 

Bacaan Setahun: 
Mzm. 127 , 1 Taw. 26-27 

Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (Matius 3:8 dan 10)

Firman Tuhan yang kita baca hari ini menggambarkan sebuah penggambaran tentang hal yang Yesus harapkan. Ibarat sebuah tanaman, maka Yesus berharap agar setiap kita menghasilkan apa yang disebut buah pertobatan. Kata pertobatan di sini bukan sekedar berbicara perubahan dari perilaku jelek ke perilaku yang lebih baik. Firman Tuhan Mat 3 : 2, berkata “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”.Pertobatan sejati selalu terkait dengan kehidupan kerajaan, atau dengan kata lain, pertobatan berarti sebuah perpindahan dan perubahan dari gaya hidup kerajaan kegelapan ( Iblis ) kepada gaya hidup Kerajaan Allah dengan Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Raja atas hidup kita. Hal itu bermakna bahwa pertobatan adalah keputusan mental kita untuk menghidupi dan menghasilkan perilaku sesuai nilai atau budaya atau culture kerajaan sorga

Yang menarik ketika pohon kehidupan kita gagal berbuah, maka digambarkan Allah menawarkan sebuah solusi yaitu operasi akar pohon tersebut, dan jika tetap tidak berbuah maka akan ditebang dan dibuang kedalam api. Ibarat pohon, berapa banyak pohon kehidupan kita tidak bertumbuh dengan sehat, gagal hasilkan buah-buah kualitas kehidupan? Apakah pohon kehidupan kita justru hasilkan buah-buah kualitas yang buruk antara lain, keserakahan, korupsi, pemberontakan, perzinahan, kekerasan, perkelahian, kemalasan.

Ketika pohon kehidupan kita bermasalah, maka yang menarik adalah Allah melakukan opsi untuk tindakan pemulihan, bukan dengan memangkas daun atau membuang buah yang busuk tersebut, melainkan dengan mengoperasi bagian akar dari pohon tersebut.

Dalam konteks pendidikan Karakter, kita menyadari bahwa ada banyak perilaku tidak produktif bahkan destruktif hanyalah sebuah fenomena yang bentuknya bisa berubah. Misalkan perilaku suka datang terlambat ke sekolah atau ke kantor adalah fenomena yang jika hanya di koreksi pada bagian tersebut, akan hilang sementara tetapi kemudian muncul dalam varian lain yaitu : terlambat mengumpulkan tugas, terlambat ke gereja, dsb. Mengapa? Karena fenomena perilaku tersebut didasari atas unsur yang lebih dalam yaitu sikap kemalasan, atau kurangnya karakter tanggung jawab, dan jika di tarik lebih dalam pada bagian akarnya, bisa ditemukan ada akar kehidupan yang pahit, penuh pemberontakan.

Ibrani 12 : 15 menyebutkan salah satu persoalan akar kehidupan kita, yaitu jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Jadi bagaimana kondisi akar kehidupan kita saat ini? (HA)

Questions:
1. Apa akibatnya jika kehidupan kita tidak menghasilkan buah?
2. Sudahkah Anda berbuah hari ini? apakah dampaknya bagi sekitar anda?

Values:
Setiap warga Kerajaan akan selalu menjaga hatinya dari hal sakit hati, dan fokus untuk berbuah bagi kehidupan

Kingdom’s Quotes:
Selidiki aku, lihat hatiku..apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus (lirik lagu Tetap Setia – JPCC)