ORANG BIASA TAPI HEBAT

ORANG BIASA TAPI HEBAT 

Bacaan Setahun: 

Ima. 18 
Mrk. 5 

“Akan tetapi, Stefanus yang dipenuhi oleh Roh Kudus menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Dan, mereka terus merajam Stefanus yang sedang berseru dan berkata, “Tuhan Yesus, terimalah rohkui Kemudian, setelah berlutut, ia berseru dengan suara keras, “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan, sesudah mengatakannya, ia pun mati” (AYT – Kisah Para Rasul 7:55, 59-60).

Stefanus ini bukanlah orang hebat yang dipilih untuk berkhotbah di mimbar tapi orang biasa yang dipilih untuk melayani orang-orang miskin di masa gereja mula-mula. Bukankah selama ini biasanya hamba Tuhan yang dipuja dan memiliki follower yang banyak adalah mereka yang berdiri di mimbar sebagai pelayan Firman Tuhan atau pemimpin pujian? Hampir tidak pernah ada tempat yang mulia bagi mereka yang pelayanannya hanya sekadar mengurus hal-hal yang dianggap kecil, termasuk kunjungan bagi orang-orang miskin. Namun berbeda dengan Stefanus. Dia terpilih untuk melayani orang miskin, namun dia dikenal baik serta penuh dengan Roh Kudus dan hikmat Allah (Kis. 6:3).

Akibat orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah keberaniannya berbicara mengenai kebenaran dan memberitakan Injil tanpa takut. Dan ia tidak takut berbicara tentang kebenaran dan dengan panjang lebar menjelaskan sejarah bangsa Israel dan ketegaran orang Israel saat mereka menolak kehadiran Sang Juru Selamat.

Kata-katanya yang pedas itu membuat murka para pemimpin agama dan mereka menyeretnya ke luar kota dan melemparinya dengan batu sampai mati. Kalau seandainya Stefanus ditembak di kepala tentunya ia mati seketika tanpa mengalami rasa sakit. Tetapi kalau itu dirajam batu, maka kematiannya adalah secara perlahan-lahan dan pasti mengalami penderitaan karena kesakitan akibat lemparan batu tersebut. Dalam puncak kesakitannya itulah kasih itu muncul dan pengampunan diucapkan oleh Stefanus kepada para perajamnya, “Tuhan jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.” Kata-kata pengampunan ini sama seperti Gurunya, yaitu Yesus, yang juga mengampuni para penyalib-Nya (Luk. 23:34).

Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan mengucapkan pengampunan dan kasih juga semakin berkobar. Dan darah Stefanus menjadi benih yang subur bagi dimulainya kegerakan penginjilan yang akan menyapu seluruh dunia.(DH)

Questions:

1. Mengapa banyak orang Kristen yang hanya tertarik melayani supaya terlihat di mimbar?

2. Bagaimana kita dapat berfungsi dalam panggilan kita supaya rencana Allah tergenapi?

Values:
Allah tidak memanggil orang Kristen untuk sekadar melayani, tetapi juga harus menjaga hati.

Kingdom Quote:
Pelayanan yang berkenan kepada Tuhan adalah pelayanan dari hati yang mengasihi