OVERTHINKING INFLUENCE
Bacaan Setahun:
Mzm. 87 ,Yer. 30-31, Ibr. 8
“Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; Ajaib apa yang Kau buat dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” (Mazmur 139:14 – TB)
Pernah dengar trending word: procrastinator? Tipe orang yang hobinya berpikir dan berpikir lalu berpikir lagi tanpa melakukan apapun selain berpikir. Harus bikin rencana dari A-Z sebelum berani melangkah, dan seringnya tidak melangkah sama sekali.
Beberapa dari kita sering berpikir “Emang saya siapa? Emang saya bisa apa?”. Kadang kita merasa masih penuh kekurangan. Kalau bisa jangan kelihatan saja sehingga tidak ada resiko tidak disukai maupun bentrok. Bersembunyi dibalik tawa dan basa-basi untuk cari aman. Sampai suatu hari Tuhan ingatkan saya bahwa Tuhan tidak suka menyia-nyiakan apapun, baik waktu maupun bakat. Hati saya hancur, karena saya sadar itulah saya. Saking sibuknya menyembunyikan kekurangan, sampai-sampai kelebihan saya pun juga tidak menjadi berkat bagi sekitar saya.
Pertama yang saya lakukan adalah benar-benar meresapi siapa diri saya di mata Tuhan. Pastinya, tidak mungkin Tuhan menciptakan anak-Nya tanpa tujuan. Artinya saya pasti berguna, mungkin bahkan untuk sekitar saya, yang saya anggap lebih dari saya di dalam segala hal. Saya harus berani melangkah bahkan dengan segala resiko yang muncul, bahkan jika mereka tidak bisa menerima saya apa adanya sekalipun. Toh, memang bukan kewajiban mereka untuk menyukai saya. Saya harus ingat bahwa Tuhan tetap mengasihi saya apapun yang terjadi. Saya tidak boleh takut menunjukkan kelebihan maupun kelemahan saya. Bahkan mungkin, justru lewat kelemahan sayalah kuasa Tuhan terlihat nyata. Lewat kekurangan dan kesalahan masa lalu saya, mungkin saya malah menjadi jawaban buat orang lain yang ternyata sedang melalui hal yang mirip. Biarlah Tuhan yang atur. Bagian saya hanya melangkah tanpa alasan macam-macam untuk berusaha menjadi berkat bagi sesama.
Kemudian, bukan berarti tiap hari saya jadi ‘super PeDe (percaya diri)’. Satu-satunya alasan saya sanggup menjalani dan menyelesaikan hari adalah hanya dengan bergantung pada janji-Nya bahwa saya berharga di mata-Nya. Dan sebenarnya, ini tidak jelek-jelek amat. Lewat pribadi saya yang insecure justru membuat saya tidak berani lepas dari Tuhan yang adalah sumber kekuatan bagi saya. Jadi saya malah bisa mensyukuri perasaan kurang ‘PeDe’ saya.
Jadi buat teman-teman yang sama dengan saya, dengan penuh kasih, berhentilah menyabotase diri kita sendiri dengan pikiran negatif. Biarkan Tuhan yang berkarya melalui kita. Yuk, melangkah keluar dari tempurung kita. Mulai dari keluarga yang terdekat dengan kita lalu ke lingkungan sekolah/kerja/gereja kita. Jadilah ROCK (Representative of Christ’s Kingdom) seperti maksud Tuhan untuk masing-masing dari kita sejak awal. (SO)
Questions:
1. Apakah ada hal yang menghalangi anda untuk menjadi berkat hari ini?
2. Jika penghalang ini adalah anda sendiri, maukah anda berubah?
Values:
Sadar atau tidak sadar sebenarnya keberadaan kita selalu memberi pengaruh kepada lingkungan kita. Baik atau buruk tergantung pilihan kita setiap harinya.
Kingdom’s Quotes:
Dunia butuh overthinkers. Tapi overthinkers yang berani melangkah bersama Tuhan