Bacaan Setahun:
2 Samuel 17-18
Amsal 28
PENDERITAAN KRISTUS TERBESAR
“Kepada pemimpin pujian: Dengan lagu “Rusa pada waktu fajar.” Nyanyian Daud. Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Keselamatanku jauh dariku, adalah kata-kata raunganku” AYT – Mazmur 22:1
Mazmur ini adalah mazmur messianic, di mana kata-kata ini diucapkan Yesus juga di atas kayu salib menjelang kepergian-Nya kepada Bapa di sorga yang menyerukan, “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku”? (Matius 27:45)
Mungkin sebagian kita akan berpikir bukankah Yesus selalu disertai Bapa dan Ia adalah Anak yang berkenan kepada Bapa dalam arti Firman itu adalah Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia. Tidak pernah selama keberadaan-Nya di bumi Tuhan Yesus menyerukan katakata tersebut. Namun kita harus tahu bahwa misi Tuhan Yesus datang ke bumi adalah menjadi korban yang sempurna sebagai penebusan untuk membayar kita. Kita yang seharusnya mati dan dihukum dan berpisah dengan Allah selamanya namun memperoleh anugerah oleh karena kematian Kristus Yesus di kayu salib. Dia memikul seluruh penderitaan kita dan mengubah kesengsaraan kita menjadi sukacita serta mengubah penghukuman itu menjadi keselamatan bagi kita.
Sebenarnya puncak penderitaan Yesus bukanlah ketika mahkota duri dipasangkan di kepala-Nya atau ketika paku yang besar dan kasar itu menghujam di tangan-Nya atau bahkan ketika ia ditinggalkan oleh murid-murid-Nya yang Ia sangat kasihi. Namun penderitaan yang terbesar adalah ketika Bapa meninggalkan-Nya. Memang Kristus mewakili kita semua karena itu Ia merasakan seluruh penderitaan kita termasuk penderitaan terbesar kita adalah ketika Allah meninggalkan kita.
Jadi apapun penderitaan yang kita alami saat ini bukanlah penderitaan yang besar ataupun penderitaan yang tidak dapat kita tanggung sebab Tuhan sendiri berjanji bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa di mana Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk menanggungnya. Sebab Allah tidak pernah meninggalkan kita. Yesus sudah menggantikannya di kayu salib saat Bapa meninggalkan-Nya menjelang kematian-Nya. Jadi kalau ada perasaan seolah-olah Allah meninggalkan kita itu adalah kebohongan dari iblis dan dari kefrustrasian kita.
Haleluya, terima kasih ya Tuhan bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami dan bahwa Engkau selalu menyertai dan rnetnberikan kekuatan kepada kami. Dan setiap hari kami mau merayakan kematian Kristus yang dibangkitkan pada hari ketiga sehingga maut dikalahkan. Kematian bukan menjadi bagian kami, namun tergantikan dengan kebahagiaan yang kekal bersama dengan Kristus Yesus sudah dan kelak pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali. Amin (DH)
Question:
1. Bagaimana respon Anda terhadap pengorbanan Yesus saat ini?
2. Tuhan Yesus membuktikan kasih-Nya kepada kita dengan memberikan nyawa-Nya, bagaimana dengan kita?
Values:
Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan Anda.
Kingdom Quote:
Tidak ada penderitaan yang lebih berat daripada kehilangan hadirat Tuhan.